Defisit Perdagangan Terjadi Lagi, IHSG Ambruk
Monday, December 17, 2018       13:45 WIB

Ipotnews - Menutup bursa perdagangan sesi I awal pekan ini (Senin, 17/12), Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) terkoreksi 0,99 persen menjadi 6.108. Meski sempat menyentuh level hijau 6.174 namun tetap saja indeks tidak mampu bangkit dari tekanan sektoral yang mendorongnya masuk ke zona merah. Pelemahan ini terjadi seiring dengan rilis Badan Pusat Statistik yang menyatakan defisit neraca perdagangan bulan November 2018 yang masih terjadi sehingga tren negatif terus berlanjut.
Secara sektoral sebanyak sembilan sektor memerah dan satu lainnya menghijau. Pelemahan terdalam terjadi pada sektor konsumer sebesar 1,69 persen menjadi 2.487, properti melemah 1,51 persen menjadi 447, manufaktur terkoreksi 1,51 persen menjadi 1.577 dan pertambangan melemah 1,49 persen menjadi 1.739.
Dilanjutkan sektor industri dasar yang terkoreksi 1,36 persen menjadi 830, aneka industri melemah 1,17 persen menjadi 1.402, perdagangan melemah 1,09 persen menjadi 783, keuangan melemah 0,53 persen menjadi 1.167 dan infrastruktur melemah 0,06 persen menjadi 1.056. Sementara satu-satunya sektor yang menguat adalah perkebunan yang mencapai 0,25 persen menjadi 1.526.
Dari indeks Kompas100 hanya 10 emiten yang mengalami penguatan, lima diantaranya yang tertinggi adalah (2,37 persen), (2,27 persen), (2,10 persen), (1,78 persen), dan (1,77 persen). Emiten yang stagnan , , , dan .
Untuk emiten yang terkoreksi paling dalam (-5,45 persen), (-4,68 persen), (3,79 persen), (-3,70 persen), dan (-3,41 persen). Sebanyak 109 emiten mengalami penguatan, 259 emiten melemah dan 128 emiten stagnan.
Emiten teraktif yaitu mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp108,64 miliar, Rp65,03 miliar, Rp34,50 miliar, Rp4,48 miliar dan Rp3,98 miliar. Dari market statistik investor asing dominan melepas sahamnya (nett sell) sebesar Rp180,04 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 3,43 juta lot. (Marjudin)

Sumber : admin