Delay Proyek LRT Agak Ganggu Kinerja ADHI
Monday, December 03, 2018       14:58 WIB

Ipotnews - Target price (TP) saham PT Adhi Karya Tbk () ditetapkan naik menjadi Rp1.750 dari TP sebelumnya Rp1.600 per saham. Padahal laba diperkirakan mengalami tekanan.
Indo Premier Sekuritas mempertahankan rekomendasi Buy saham dengan potensi penguatan 14 persen yang menyiratkan PE sebesar 6,8 kali pada 2018 dan 5,6 kali pada 2019. Risiko penting terkait rekomendasi tersebut datang bila terjadi penundaan proyek LRT.
Asumsi Kontrak Baru
Pencapaian kontrak baru melemah menjadi senilai Rp12,3 triliun selama 10 bulan 2018 (10M18) atau hanya naik 3 persen (YoY), Kontrak tersebut hanya 54 persen dari target baru perseroan di tahun 2018 yang sebesar Rp23,4 triliun.
"Diyakini Adhi Karya akan mampu mencapai target kontrak baru di tahun 2018 mengingat beberapa tender proyek dalam daftar mencapai Rp23 triliun," ujar Analis Indo Premier Sekuritas, Joey Faustian seperti dikutip dari risetnya pekan lalu. Beberapa di antara proyek tersebut di antaranya jalan tol Sigli-Banda Aceh, Jakarta Inner tol Road dan renovasi bandara Soekarno-Hatta dengan total nilai sebesar Rp12,7 triliun.
Pembayaran Proyek LRT
memperkirakan penerimaan pembayaran dari proyek LRT 2 pada pekan kedua bulan Desember senilai Rp2,8 triliun (setelah PPN) yang mana dokumen pembayaran telah diteken oleh Kementerian Perhubungan.
Per pertengahan periode 10M18, progres konstruksi proyek LRT Jabodetabek telah mencapai 49 persen. "Jadi diperkerkirakan pendapatan pada 2019 akan tumbuh 15 persen secara year to year ditopang oleh konstrak LRT tersisa yang akan dikonversikan menjadi cash pada 2019," tambah Joey.
Penundaan Proyek LRT
Karena faktor masalah pembebasan lahan untuk depot LRT di Bekasi Barat seluas 5,2 ha dan lahan di Cikunir, beberapa titik konstruksi proyek LRT mengalami penundaan. Alhasil ini memicu revisi target pendapatan pada 2018 menjadi Rp16,6 triliun dari target sebelumnya Rp18,5 triliun.
Sehingga laba pada 2018 diperkirakan akan turun 14 persen dan pada 2019 turun 7 persen mengingat progres konstruksi LRT mengalami penundaan.
Proyek TOD
Sementara ini, memiliki 20 ha land bank untuk membangun 15.000 apartemen. saat ini sedang mendiskusikan peluang bermitra dengan Bakrie Group sebagai pemilik lahan untuk mengembangkan TOD di Pasar Festival dan setiabudi.
Dalam jangka panjang, berencana untuk mengakuisisi land Bank tambahan seluas 50 ha serta mempersiapkan capex senilai Rp12 triliun guna membangun TOD dalam 10 tahun ke depan.
Divisi TOD Adhi Karya, akan dikembangikan di bawah Adhi Commuter Properti (ACP) yang akan melakukan IPO pada pertengahan tahun 2019.
(Riset Indo Premier Sekuritas)

Year To 31 Dec

2016A

2017A

2018F

2019F

2020F

Revenue (RpBn)

11,064

15,156

16,599

19,098

22,507

EBITDA (RpBn)

602

1,358

1,484

1,613

1,844

EBITDA Growth (%)

9.7

125.7

9.3

8.7

14.3

Net Profit (RpBn)

313

515

671

920

1,122

EPS (Rp)

88

145

188

258

315

EPS Growth (%)

(32.5)

64.4

30.1

37.2

21.9

Net Gearing (%)

16.7

73.6

90.7

108.6

105.7

PER (x)

17.4

10.6

8.1

5.9

4.9

PBV (x)

1.0

0.9

0.9

0.8

0.7

Dividend Yield (%)

1.7

1.7

2.8

3.7

5.1

EV/EBITDA (x)

7.5

0.8

(0.2)

(1.4)

(1.6)

 source: , Indo Premier Sekuritas ; Share Price Closing as of 29 November 2018 


Sumber : admin