Didongkrak Emas Penjualan ANTM Melonjak Hingga 22 Persen
Thursday, August 22, 2019       16:06 WIB

Ipotnews - Pada semester I/2019, kinerja PT Aneka Tambang Tbk () dari sisi penjualan terbilang positif khususnya didongkrak oleh komoditas emas.
Adapun berhasil membukukan pertumbuhan bersih  unaudited  sebesar 22 persen secara  year-on-year  (yoy) menjadi Rp14,43 triliun.
Emas yang masih menjadi kontributor utama penjualan , dengan volume penjualan sebesar 15,7 ton. Angka ini tumbuh 14 persen dibandingkan capaian semester I/2018, yang sebanyak 13,7 ton.
"Peningkatan penjualan emas seiring dengan strategi pengembangan pasar emas, baik domestik maupun ekspor, serta inovasi pada berbagai produk emas logam mulia Antam," terang Direktur Utama , Arie Ariotedjo dalam keterangan resmi seperti dikutip Bisnis, Rabu (22/8).
Emas menyumbang 67 persen dari total pendapatan perusahaan tambang itu untuk periode Januari-Juni 2019, atau senilai Rp9,61 triliun.
Kontributor terbesar kedua adalah feronikel, yang volume produksinya meningkat 2 persen menjadi 13.017 ton nikel dalam feronikel (TNi) pada semester I/2019. Jumlah tersebut lebih besar dari realisasi periode semester I/2018, yang sebesar 12.811 TNi.
Adapun volume penjualannya menyentuh 13.157 TNI per Juni 2019, 5 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebanyak 12.579 TNi.
Menurut Arie, penjualan feronikel berkontribusi 16 persen atau setara dengan Rp2,31 triliun dari total penjualan bersih  unaudited  semester I/2019.
Sementara itu, volume produksi  unaudited  bijih nikel mencapai 4,79 juta wet metric ton (wmt) pada semester I/2019, naik 27 persen dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya. Adapun volume penjualannya melonjak 103 persen menjadi 3,9 juta wmt dari sebelumnya 1,92 juta wmt.
Untuk bauksit, volume produksi  unaudited  yang dibukukan menyentuh 597.000 wmt atau tumbuh 43 persen dibandingkan realisasi semester I/2018, yang sebanyak 417.000 wmt. Di sisi penjualan, angkanya meroket 138 persen menjadi 611.000 wmt dari sebelumnya 257.000 wmt.
Arie juga menyampaikan proyek-proyek hilir , seperti konstruksi proyek pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur yang direncanakan efektif produksi pada tahun depan. Per akhir Juni 2019, progres konstruksinya sudah mencapai 97 persen.
Arie juga menekankan, tengah fokus membangun pabrik Smelter Grade Alumina Refinery ( SGAR ), bekerja sama dengan PT Inalum (Persero) sebagai holding industri pertambangan. Pabrik itu ditargetkan memiliki kapasitas 1 juta ton SGA per tahun pada tahap pertama.(winardi)

Sumber : Admin