Didorong "Technical Buying", Emas Akhiri Penurunan Empat Sesi Beruntun
Wednesday, September 11, 2019       14:36 WIB

Ipotnews - Harga emas naik tipis, Rabu siang, menghentikan penurunan beruntun empat hari didorong  technical buying , di tengah ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa akan mengumumkan stimulus dan memangkas suku bunga.
Harga emas di pasar spot menguat 0,5% menjadi USD1.493,50 per ounce pada pukul 13.11 WIB, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Rabu (11/9). Pada sesi sebelumnya, harga jatuh ke level terendah sejak 13 Agustus di posisi USD1.483,90 per ounce.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat meningkat sekitar 0,2% menjadi USD1.502,2 per ounce.
"ECB diperkirakan memangkas lebih lanjut suku bunga ke wilayah negatif...Pertemuan itu bisa berfungsi sebagai katalis potensial (bagi emas) dan investor sudah memperhitungkan penurunan suku bunga," kata Margaret Yang Yan, analis CMC Markets.
Mengingat emas mengalami koreksi yang dalam dari level tertinggi baru-baru ini, investor melakukan aksi beli saat terjadi penurunan, Yan menambahkan.
Harga emas anjlok lebih dari 4%, atau lebih dari USD60, sejak menembus tingkat tertinggi lebih dari enam tahun, yakni USD1.557 per ounce, pada 4 September.
Sentimen risiko meningkat jelang keputusan kebijakan moneter oleh ECB, Kamis, dan Federal Reserve pekan depan, dengan investor mengharapkan pelonggaran lebih lanjut di tengah perlambatan pertumbuhan global.
Pelaku pasar mungkin enggan untuk berkomitmen pada spekulasi berisiko besar, yang dapat mendorong emas ke atas di tengah  pre-positioning  menjelang  event  Kamis, kata Ilya Spivak, analis DailyFx.
Penyusun kebijakan ECB condong ke arah paket yang mencakup penurunan suku bunga, janji untuk mempertahankan suku bunga rendah lebih lama dan kompensasi untuk perbankan atas efek samping dari suku bunga negatif, tutur lima narasumber, pekan lalu.
Latar belakang fundamental secara luas masih mendukung bagi emas mengingat sumber utama penghindaran risiko ( risk aversion ) tetap belum terselesaikan, ucap Spivak.
"Brexit dan perang dagang AS-China adalah kekhawatiran yang sedang berlangsung, serta perlambatan yang lebih luas dalam pertumbuhan global. Itu mungkin mendorong bank sentral untuk tetap  dovish ."
Harga emas melambung sekitar 18%, atau lebih dari USD200, sejak mencapai titik terendah tahun ini USD1.265,85 per ounce pada 2 Mei.
Terkait perdagangan, penasihat senior Gedung Putih membebani ekspektasi, Selasa, untuk putaran berikutnya dari perundingan AS-China, mendesak investor, bisnis dan masyarakat untuk bersabar tentang menyelesaikan sengketa perdagangan.
Sementara itu, indeks dolar, ukuran  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, relatif stabil, sedangkan pasar saham Asia bertahan di zona hijau dan imbal hasil obligasi naik pada sesi Rabu.
Di antara logam lainnya, perak melejit 1,1% menjadi USD18,21 per ounce, setelah mencapai level terendah dua minggu USD17,75 pada sesi sebelumnya.
Palladium naik 0,3% menjadi USD1.566,28 per ounce, sedangkan platinum melesat 1,2% menjadi USD941,35 per ounce. (ef)

Sumber : Admin