Dolar Melesat, Logam Kuning Terjerembab ke Bawah Level USD1.900
Wednesday, August 12, 2020       13:39 WIB

Ipotnews - Emas merosot lebih dari 2% untuk menembus di bawah level kunci USD1.900, Rabu, karena kebangkitan dolar memaksa investor  bullion  untuk menilai kembali posisi mereka setelah reli harga yang memecahkan rekor.
Harga emas di pasar spot turun sebanyaknya 2,5% ke level terendah tiga pekan, yakni USD1.863,67 per ounce, melanjutkan kejatuhan setelah jeda singkat di awal perdagangan. Emas spot menyusut 1% menjadi USD1.892,82 per ounce pada pukul 13.21 WIB, memperpanjang kerugian setelah anjlok 6% pada sesi Selasa, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (12/8). Sementara, emas berjangka Amerika Serikat melorot 2,31% menjadi USD1.901,30 per ounce.
Harga perak jatuh 3,3% menjadi USD23,96 per ounce setelah merosot 15% di sesi sebelumnya.
"Sepertinya beberapa euforia meninggalkan pasar emas," dengan menguji support di kisaran USD1.800 sekarang tampak mungkin, kata analis IG Markets, Kyle Rodda.
"Banyak bergantung pada imbal hasil Amerika dan faktor-faktor yang mendorongnya saat ini. Selain itu, penguatan dolar akan menjadi sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan selama beberapa hari dan pekan ke depan."
Lonjakan imbal hasil US Treasury membantu dolar memperpanjang apresiasi beruntunnya, membuat emas lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lain. Imbal hasil yang lebih tinggi juga meningkatkan  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan  yield. 
Emas mengalami penurunan terbesar satu hari dalam lebih dari tujuh tahun, Selasa, karena ekuitas melonjak dan dolar menguat.
Namun, ketidakpastian yang berkembang tentang kesepakatan stimulus Amerika membebani pergerakan saham Asia pada perdagangan Rabu.
Penguatan emas untuk tahun ini sekarang mencapai sekitar 25%, ketika investor membeli logam kuning itu sebagai lindung nilai terhadap perlambatan yang dipicu oleh virus korona dan kekhawatiran penurunan nilai mata uang setelah bank sentral membanjiri ekonomi dengan uang guna meredakan hantaman Covid-19.
Dengan kebijakan bank sentral kemungkinan akan tetap "longgar di masa mendatang," emas bisa bergerak kembali menuju level USD2.000, kata analis ING, Warren Patterson.
Logam lainnya, platinum turun 0,3% menjadi USD927,60 per ounce, sementara palladium melesat 1,1% menjadi USD2.113,49 per ounce. (ef)

Sumber : Admin