Dolar Berjaya di Tengah Kenaikan Kasus Covid dan Ketidakpastian Stimulus AS
Tuesday, October 27, 2020       05:21 WIB

Ipotnews - Dolar AS menguat, Senin, melesat untuk sesi kedua beruntun, didorong penawaran beli  safe haven  di tengah melonjaknya kasus virus korona di Eropa dan Amerika, serta minimnya progres pada paket stimulus AS.
Amerika Serikat, Rusia, dan Prancis mencetak rekor harian baru untuk infeksi Covid-19 ketika gelombang kedua melonjak di sebagian belahan bumi utara, memaksa beberapa negara untuk memberlakukan pembatasan terbaru.
Spanyol mengumumkan keadaan darurat yang baru dan Italia memerintahkan restoran dan bar untuk ditutup pada pukul 18.00 waktu setempat, demikian laporan  Reuters  dan  Xinhua,  di New York, Senin (26/10) atau Selasa (27/10) pagi WIB.
Mengenai stimulus, Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, Minggu, mengatakan dia memperkirakan respons Gedung Putih pada Senin untuk rencana bantuan terbaru, tetapi ada sedikit bukti bahwa kesepakatan sudah dekat.
"Dengan kejatuhan S&P, pasar semakin gelisah," kata Amo Sahota, Direktur Eksekutif Klarity FX di San Francisco.
"Bahayanya jelas jika jumlah kasus terus meningkat seperti yang mereka alami dan kita harus memulai pembatasan tambahan, atau jam malam, atau penguncian di Amerika Utara, meski kita telah berulang kali diberitahu oleh pemerintah bahwa mereka tidak ingin melakukan itu," paparnya.
Media melaporkan vaksin Oxford/AstraZeneca terbukti berhasil pada orang tua dan staf di rumah sakit besar Inggris diberitahu untuk bersiap secepatnya bulan depan tidak cukup mumpuni untuk mendongkrak sentimen pasar.
Indeks Dolar (Indeks DXY) yang melacak  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, terakhir naik 0,3% menjadi 93,052.
Euro, yang memiliki persentase terbesar dari Indeks Dolar, turun 0,4% menjadi USD1,1811. Euro tergelincir di awal sesi setelah indeks iklim bisnis Ifo Jerman turun untuk pertama kalinya dalam enam bulan pada Oktober.
Dolar juga menguat 0,1% terhadap yen Jepang menjadi 104,87.
Investor juga meragukan ekspektasi sapu bersih kursi Kongres AS oleh Partai Demokrat.
"Salah satu permutasi tersebut adalah kemenangan Demokrat, tetapi tidak mengendalikan Senat. Apakah sapu bersihnya benar-benar biru atau ada yang lain?" kata Sahota. "Jika kita tidak mendapatkan kemenangan mutlak Demokrat, stimulusnya tidak akan cukup besar."
Dolar AS naik 0,5% terhadap yuan di pasar  offshore  menjadi 6,703, dalam tanda kehati-hatian ketika China memulai pertemuan akbar tentang rencana lima tahun berikutnya.
Dolar Australia terakhir turun 0,1% menjadi USD0,7137, sedangkan greenback naik 0,6% terhadap dolar Kanada menjadi 1,3203.
Poundsterling juga turun 0,1% terhadap dolar menjadi USD1,3023, dan  greenback  naik menjadi 0,9073 franc Swiss dari 0,9044 franc Swiss. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru