Jakarta, CNN Indonesia - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.237 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (21/9) sore. Posisi ini menguat 5 poin dari Rp14.242 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Begitu juga dengan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.244 per dolar AS atau menguat dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.251 per dolar AS.
Penguatan rupiah diikuti oleh mata uang Asia lainnya, seperti peso Filipina menguat 0,14 persen dan ringgit Malaysia naik 0,08 persen. Lalu, won Korea Selatan naik 0,2 persen, dan dolar Singapura menguat 0,07 persen, dan rupee India menguat 0,16 persen.
Sementara, mata uang Asia lainnya terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, yuan China melemah 0,13 persen, yen Jepang minus 21 persen, dan baht Thailand melemah 0,14 persen.
Sedangkan mayoritas mata uang utama negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Misalnya, dolar Australia melemah 0,36 persen, dolar Kanada menguat 0,51 persen, poundsterling Inggris melemah 0,23 persen, dan euro Eropa melemah 0,06 persen.
Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong menilai rebound rupiah hari ini disebabkan koreksi dolar AS jelang rapat The Fed, Federal Open Market Committee ( FOMC ) yang berlangsung malam ini.
Meski begitu, ia memproyeksikan dolar AS bakal mampu unjuk gigi lagi besok (22/9) dengan harapan The Fed bakal berubah pikiran soal isu tapering pada tahun ini.
"Namun besar kemungkinan dolar AS akan kembali menguat besok oleh harapan perubahan pandangan pada The Fed dan tapering," katanya kepada CNNI ndonesia.com.

Sumber : CNNINDONESIA.COM