Dolar Bangkit Lagi, Kilau Logam Kuning Memudar
Wednesday, February 24, 2021       03:40 WIB

Ipotnews - Emas bergerak lebih rendah dalam perdagangan yang berombak, Selasa, karena dolar bangkit dari kerugian, segera setelah komentar Chairman Federal Reserve Jerome Powell, yang mengatakan pemulihan ekonomi "tidak merata dan jauh dari selesai".
Harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD1.803,62 per ounce pada pukul 02.10 WIB, setelah sempat bergerak ke wilayah positif karena dolar merosot menyusul komentar Powell, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Selasa (23/2) atau Rabu (24/2) dini hari WIB. Emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,1% menjadi USD1.805,90 per ounce.
Powell mengatakan akan dibutuhkan "beberapa waktu" sebelum The Fed mempertimbangkan perubahan kebijakan yang diadopsi untuk membantu ekonomi kembali ke  full employment  dan dia "memperkirakan inflasi tidak akan naik ke tingkat yang mengganggu."
"Ada sedikit ketidakstabilan di sekitar penampilan Senat Powell tetapi dia belum benar-benar mengatakan apa pun yang bisa mengganggu kondisi yang ada," kata analis OANDA, Craig Erlam.
"Terlepas dari volatilitas tersebut, kita belum melihat arah pergerakan yang signifikan dalam imbal hasil atau dolar, itulah mengapa emas hanya sedikit lebih rendah, cerminan dolar menjadi sedikit lebih tinggi."
Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,2%, menjauh dari dekat level terendah enam pekan, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Tetapi emas mungkin tidak berbalik arah untuk mendapatkan keuntungan secara substansial "sampai kita mendapatkan lonjakan nyata dalam ekspektasi inflasi atau The Fed yang berbicara tentang pengendalian kurva imbal hasil," kata analis IG Market, Kyle Rodda.
Kenaikan imbal hasil menantang daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi, karena meningkatkan  opportunity cost  dalam memegang logam kuning itu.
Emas melonjak 1,5%, Senin, karena prospek kenaikan inflasi memicu kekhawatiran valuasi ekuitas dan mendorong investor menuju logam  safe-haven  tersebut.
Logam lainnya, perak merosot 2,4% menjadi USD27,49 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi tiga minggu di USD28,31 per ounce.
Platinum tergelincir 3,3% menjadi USD1.230,54 per ounce, setelah menyentuh level terendah lebih dari satu minggu di awal sesi. Paladium anjlok 2% menjadi USD2.349,26 per ounce. (ef)

Sumber : Admin