Dolar Menggeliat Lagi, Emas Menjauh dari Level Tertinggi Satu Pekan
Monday, August 16, 2021       14:55 WIB

Ipotnews - Emas meninggalkan level tertinggi satu pekan, Senin, karena penguatan dolar, meski penurunan sentimen konsumen Amerika Serikat meredakan beberapa kekhawatiran tentang  tapering  lebih dini oleh Federal Reserve.
Harga emas di pasar spot turun 0,21% menjadi USD1.776,05 per ounce pada pukul 14.50 WIB, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 6 Agustus di USD1.782,40 per ounce, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Senin (16/8). Sementara, emas berjangka Amerika melemah 0,01% menjadi USD1.778,00 per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) naik sekitar 0,1%, setelah mencapai tingkat terendah satu minggu di sesi sebelumnya.
Kini, ekspektasinya adalah The Fed mungkin tidak secara agresif mengurangi program pembelian obligasinya, atau mengubah  timeline  untuk kenaikan suku bunga yang pertama, mengingat lonjakan yang persisten dalam kasus virus korona, kata Harshal Barot, analis Metals Focus.
Pergerakan harga yang tajam pada sesi Jumat juga memicu beberapa aksi ambil untung, Senin, kata dia.
Emas melonjak 1,5%, Jumat, setelah data menunjukkan sentimen konsumen Amerika turun tajam pada awal Agustus ke level terendah dalam satu dekade, menenangkan ketakutan  tapering  the Fed di kalangan investor.
Meski semakin banyak pembuat kebijakan membahas  tapering  lebih dini dan kemungkinan kenaikan suku bunga, sederet data ekonomi yang variatif pekan lalu membuat pasar meyakini bahwa The Fed mungkin akan menunda sedikit.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan  opportunity cost  untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
"Menjelang akhir tahun kita mungkin melihat beberapa tingkat harga yang lebih rendah (dalam emas)...Lingkungan moneter secara keseluruhan bergerak menuju pengetatan," kata Margaret Yang, analis DailyFX, menambahkan emas menghadapi  technical resistance  yang kuat di posisi USD1.785.
Investor sekarang menantikan risalah pertemuan Juli dari The Fed, Rabu, dan komentar Chairman Jerome Powell, Selasa. Data penjualan ritel bulanan Amerika juga kemungkinan akan memberikan isyarat lebih lanjut tentang sentimen konsumen.
Ketidakpastian politik yang timbul dari kejatuhan pemerintah Afghanistan juga akan dicermati pelaku pasar.
Perak turun 0,9% menjadi USD23,53 per ounce. Platinum merosot 1,6% menjadi USD1.010,24 per ounce dan paladium melemah 0,6% menjadi USD2.634,82 per ounce. (ef)

Sumber : Admin