Dolar Terbebani Data Inflasi Amerika, Tembaga London Melesat
Wednesday, September 15, 2021       15:26 WIB

Ipotnews - Harga tembaga London menguat, Rabu, karena dolar berada di bawah tekanan setelah data menunjukkan kenaikan inflasi Amerika yang lebih rendah dari perkiraan, menyebabkan ketidakpastian atas jadwal Federal Reserve untuk mengurangi stimulus moneternya.
Pelemahan dolar AS mendukung harga logam dengan membuat komoditas yang dihargakan dalam  greenback  itu lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange, naik 0,5% menjadi USD9.486,50 per ton pada pukul 14.55 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Hanoi, Rabu (15/9).
Sementara kontrak tembaga Oktober yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ditutup turun 0,7% menjadi 69.810 yuan (USD10.846,13) per ton.
Indeks harga konsumen (CPI) Amerika Serikat meningkat pada laju paling lambat dalam enam bulan di Agustus, menunjukkan inflasi mungkin telah mencapai puncaknya meski bisa tetap tinggi untuk sementara waktu.
"Data inflasi Amerika yang lebih lemah mengurangi tekanan, mengimbangi beberapa kekhawatiran seputar permintaan," kata analis ANZ, Soni Kumari.
Membatasi harga adalah pabrik dan sektor ritel China melambat pada Agustus dengan pertumbuhan output dan penjualan mencapai posisi terendah satu tahun karena wabah virus korona dan gangguan pasokan mengancam pemulihan ekonomi negara itu.
"Perlambatan musiman dalam aktivitas konstruksi (China) di tengah kebijakan pembiayaan yang lebih ketat dan masalah Evergrande membebani sentimen pasar. Karena itu, kami memperkirakan aktivitas konstruksi dan industri akan meningkat mulai September, membantu permintaan logam," papar dia.
Akselerasi pengurangan produksi di produsen utama China akan menciptakan kekurangan besar aluminium tahun ini, sementara kekhawatiran tentang gangguan rantai pasokan di Guinea membantu mendorong harga ke level tertinggi 13 tahun.
Aluminium LME melonjak 1,3% menjadi USD2.867 per ton, nikel meningkat 0,4% menjadi USD19.710 per ton, timbal anjlok 2,2% menjadi USD2.222,50 per ton sementara aluminium ShFE menyusut 1,3% menjadi 22.495 yuan per ton dan timbal ShFE merosot 1,9% menjadi 14.660 yuan per ton. (ef)

Sumber : Admin