Dolar Tertekan Jelang Rilis Data Ekonomi dan Musim Laporan Keuangan
Monday, July 13, 2020       09:00 WIB

Ipotnews - Dolar AS memulai pekan ini dengan nada yang lembut, Senin, karena investor melihat data ekonomi dari seluruh dunia dan laporan keuangan perusahaan Amerika untuk mengukur apakah optimisme yang dipertahankan pasar terkait prospek ekonomi bisa dibenarkan.
Dolar mengakhiri pelemahan pekan ketiga, Jumat, ketika investor membeli mata uang sensitif risiko dengan spekulasi bahwa dampak terburuk dari penyebaran pandemi tersebut telah berakhir.
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, berada di posisi 96,586, turun sedikit setelah kehilangan sekitar 0,5% pekan lalu, demikian laporan  Reuters,  di Tokyo, Senin (13/7).
Kasus virus korona di Amerika Serikat terus melonjak selama akhir pekan lalu, ketika Florida melaporkan peningkatan lebih dari 15.000 kasus Covid-19 dalam 24 jam, rekor untuk negara bagian mana pun, melampaui angka tertinggi di New York pada April.
"Meningkatnya kasus virus korona bukan hal positif tetapi pada saat ini, pasar tampaknya berpikir masih ada jarak terhadap situasi di mana  overflow  sistem medis akan memaksanya untuk membatasi ekonomi," kata Yukio Ishizuki, analis Daiwa Securities.
Harapan untuk pengembangan obat dan vaksin bagi penyakit tersebut juga mendukung sentimen risiko, seperti halnya indikator ekonomi yang sejauh ini menunjukkan pemulihan dari penguncian.
"Kita melihat rebound cepat setelah penurunan cepat dalam berbagai data ekonomi. Tetapi melihat ke depan, perbaikannya bisa melambat atau kita bahkan bisa melihat penurunan karena infeksi kedua," kata Masafumi Yamamoto, Kepala Strategi Mata Uang Mizuho Securities.
Indeks kepercayaan konsumen mingguan di Australia turun setelah lonjakan infeksi di Melbourne dan itu bisa terjadi lagi di AS, di mana penyebaran wabah tersebut jauh lebih besar, kata dia.
Data inflasi konsumen Amerika untuk periode Juni akan dirilis Selasa, sementara penjualan ritel, ukuran konsumsi utama, diumumkan Kamis.
Musim laporan keuangan perusahaan AS akan dimulai pekan ini, memberikan jendela lain untuk menilai skala kerusakan serta pemulihan, dari pandemi tersebut.
Investor juga akan mencermati China, di mana pemulihan ekonomi mendapatkan momentum karena wabah tersebut sebagian besar relatif terkendali.
China akan merilis data perdagangan Juni, Selasa, dan sejumlah data lainnya, termasuk PDB kuartal kedua, pada Kamis.
Yuan China datar di posisi 7,0068 per dolar pada awal perdagangan. Euro diperdagangkan USD1,1314, mempertahankan tren naik yang lambat sejak akhir bulan lalu.
Fokus mata uang bersama itu akan tertuju pada KTT Uni Eropa yang direncanakan pada 17-18 Juli, di mana para pemimpin akan berupaya menjembatani kesenjangan pada anggaran jangka panjang dan rencana stimulus ekonomi.
Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, mengusulkan anggaran bersama UE yang lebih kecil untuk tahun 2021-2027 daripada yang diperkirakan sebelumnya untuk menenangkan negara-negara di sebelah utara.
Dolar diperdagangkan pada 106,915 yen, turun dari posisi terendah dua pekan 106,635 yang ditetapkan pada sesi Jumat. (ef)

Sumber : Admin