Dollar AS Membaik Seiring Upaya Gigih AS Lakukan Perbaikan Ekonomi
Friday, May 14, 2021       09:42 WIB

Ipotnews - Mata uang dolar AS yang melemah pada Jumat (14/5) tampak mulai stabil terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, seiring para investor dan Federal Reserve melakukan langkah secepatnya demi menekan inflasi.
Dipicu oleh laporan ketenagakerjaan AS yang mengecewakan pada Kamis (13/5) hal itu langsung memicu anjloknya pasar bursa dan sekaligus memicu kekhawatiran akan melambungnya inflasi.
Bahkan Federal Reserve telah melibatkan diri dan melakukan stimulus yang diharapkan dapat menyokong pertumbuhan ekonomi meskipun sejumlah investor bersikeras bahwa lonjakan inflasi hanya bersifat sementara. Sedangkan pada saat yang sama Pemerintah AS juga telah berusaha melakukan normalisasi ekonomi di tengah inflasi yang sedang berlangsung.
''Inflasi akan menjadi pembahasan utama di pasar bursa hingga beberapa bulan ke depan. The Fed memang bilang inflasi di pasar hanya berlangsung sementara. Namun pasar meyakini pemulihan akibat inflasi ini tidak bisa berlangsung hanya sementara,'' demikian komentar senior strategist di Daiwa Securities, seperti dikutip  Reuters , Jumat (14/5).
Sebagai informasi, pada perdagangan Jumat pagi, indeks dollar AS merosot pada 90.752. Sedangkan pada Kamis (13/5) dolar AS berada di posisi lebih rendah di 89.979.
Adapun, terhadap mata uang yen dollar AS berada pada 109.50 yen, sedangkan pada Kamis (13/5) berada pada 109.785 yen. Untuk mata uang euro dolar AS berada pada $1.2076, sementara di Kamis (13/5) lebih rendah jadi $1.20515, sedangkan berhadapan dengan mata uang pound Inggris dollar AS pada posisi $1.4047.
Dalam perkembangan terkini upaya pemerintah AS untuk menekan inflasi dan penanganan pandemi Covid-19 yang telah menunjukkan kemajuan diprediksi akan mempercepat pulihnya perekonomian.
Sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan 473.000 lamaran baru untuk tunjangan pengangguran yang dibuat pada pekan yang berakhir 8 Mei, lebih sedikit dari yang diharapkan dan 34.000 lebih sedikit dari level revisi naik pekan sebelumnya. Tetapi inflasi harga grosir di Amerika Serikat melonjak 6,2 persen pada April dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2020, rekor tertinggi. (winardi)

Sumber : Admin