Dow Jones Menorehkan Rekor Tertinggi, Pemodal Beralih ke Blue Chips
Saturday, October 23, 2021       07:34 WIB

Ipotnews - Indeks Dow Jones Industrial Average ( DJIA ) menorehkan posisi penutupan tertinggi pada perdagangan akhir pekan ini. Sementara indeks utama lainnya di bursa Wall Street membukukan kenaikan mingguan ketiganya secara beruntun.
DJIA naik 0,21 persen ke level 35.677. Indeks S&P 500 melemah 0,11 persen ke level 4.544 dan Indeks Nasdaq turun 0,82 persen pada level 15.090. Saham di Wall Street berada di bawah tekanan setelah Chairman the Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral USA di jalur untuk mulai mengurangi pembelian aset.
Dow Jones mendapatkan dorongan pada hari Kamis pekan ini seiring investor merotasi keluar saham teknologi ke blue chips. Saham social media berbasis teknologi Facebook dan Twitter turun masing-masing 5 persen dan 4,8 persen.
Tetapi sejumlah saham teknologi telah menguat all time high. Saham Tesla reli lalu naik 1,7 persen. Netflix, Ebay dan Microsoft juga menyentuh new all time high di sepanjang sesi hari Jumat.
Pelemahan harga saham Intel Corp hingga 11,7 persen menjadi hambatan terbesar laju Indeks S&P 500. Intel merilis kinerja kuartal III yang menunjukkan penjualan meleset dari ekspektasi dan menunjukkan kekurangan pasokan chip sehingga menekan penjualan prosesor andalannya. Saham American Express Co naik sehingga mendorong Indeks Dow Jones. Laba American Express melampaui perkiraan para analis.
Kinerja mengecewakan Intel dan IBM awal pekan ini serta komentar Hawkish Chairman the Few Jerome Powell tentang inflasi dan pengetatan kebijakan moneter telah menambah kegelisahan pasar. Analis dari Cornerstone Wealth, Cliff Hodge menilai pelemahan tipis seharusnya tidak terlalu mengkhawatirkan, setidaknya dalam jangka pendek.
Indeks dolar AS memangkas pelemahan setelah komenter Powell muncul. Di posisi terakhir indeks tersebut turun 0,1 persen ke level 93,64 dan turun dari posisi tertinggi satu tahun terakhir di level 94,56 yang dicapai pada pekan lalu.
"Ada sedikit penyesuaian posisi yang terjadi. Kami jelas telah melihat dolar AS menguat sejak meeting the Fed bulan September," ujar Mazen Issa, analis pasar valas dari TD Securities yang berbasis di New York. "Itu juga sesuai dengan kecenderungan musiman dolar AS melemah hingga akhir bulan," tambahnya.
Para investor di Wall Street juga mencermati pemberitaan bahwa China Evergrande Group tampaknya berusaha menghindari default dengan berupaya melakukan pembayaran kupon obligasi pada menit-menit terakhir tenggat waktu.
(reuters/cnbc)

Sumber : admin

berita terbaru
Wednesday, Apr 24, 2024 - 09:33 WIB
Hasil RUPS Luar Biasa April 2024 DOID
Wednesday, Apr 24, 2024 - 09:27 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan MASA
Wednesday, Apr 24, 2024 - 09:22 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ADRO
Wednesday, Apr 24, 2024 - 09:18 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ABMM
Wednesday, Apr 24, 2024 - 09:17 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham DOOH, Jual dan Beli
Wednesday, Apr 24, 2024 - 09:04 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham PYFA, Beli