Ipotnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguat tipis pada hari ini. Kombinasi faktor eksternal dan internal mendukung kurs rupiah terapresiasi meskipun masih terbatas.
Mengutip data Bloomberg, Rabu (21/4) pukul 09.23 WIB, kurs rupiah diperdagangkan pada level Rp14.525 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 28 poin atau 0,19% dibandingkan dengan penutupan pasar spot pada Selasa sore kemarin (19/4) di level Rp14.497 per dolar AS.
Meski pagi ini melemah, Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kembali terkoreksi ke bawah 1,60% pada perdagangan kemarin. Yield berhasil menyentuh kisaran 1,55%. Faktor ini bisa mendukung penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS untuk hari ini.
"Ditambah ekspektasi positif terhadap pemulihan ekonomi global maupun di Indonesia sendiri karena membaiknya data-data ekonomi," kata Ariston saat dihubungi Ipotnews, Rabu pagi.
Dari faktor internal sendiri, beberapa indikator seperti aktifitas manufaktur, tingkat keyakinan konsumen, neraca perdagangan, sudah menunjukkan perbaikan. "Kondisi ini bisa membuat kurs rupiah mungkin bisa menguat kembali ke arah Rp14.460 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp14.550 per dolar AS," tutur Ariston.
Namun di sisi lain, naiknya kasus Covid-19 di dunia bisa memicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap aset berisiko dan bisa menahan laju penguatan rupiah. Pemulihan ekonomi Indonesia yang belum stabil juga bisa menjadi salah satu faktor penekan rupiah. Belum semua indikator ekonomi menunjukkan perbaikan seperti data penjualan ritel yang masih turun.
"Padahal konsumsi ini yang penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutup Ariston.
(Adhitya)

Sumber : Admin