ECB Akhiri Program Pelonggaran Kuantitatif, Bursa Eropa Menyusut
Friday, December 14, 2018       04:00 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa rata-rata ditutup lebih rendah, Kamis, setelah Bank Sentral Eropa (ECB) secara resmi akan mengakhiri program Pelonggaran Kuantitatif atau  quantitative easing  (QE) senilai 2,6 triliun euro (USD3 triliun).
Pan-Eropa Stoxx 600 sedikit berubah dari sesi sebelumnya, dan berakhir 0,17 persen lebih rendah atau 0,58 poin menjadi 349,42, demikian laporan   CNBC  , Kamis (13/12) atau Jumat (14/12) dini hari WIB.
Di pasar regional utama, Indeks FTSE 100 Inggris berkurang 0,04 persen atau 2,69 poin menjadi 6.877,50, DAX Jerman turun 4,73 poin (0,04 persen) menjadi 10.924,70, dan CAC 40 Prancis melemah 0,26 persen (12,53 poin) menjadi 4.896,92.
ECB akan mengakhiri program pembelian obligasi era krisis Desember ini setelah berjalan hampir empat tahun. Perbankan Eropa umumnya bersikap kritis terhadap program QE ECB, karena berdampak negatif terhadap  net interest income  mereka. Unicredit adalah di antara mereka yang memimpin kenaikan, melonjak 1,4 persen, pada prospek ECB mengakhiri program stimulus kontroversialnya.
Sementara itu, Metro Jerman merosot ke bagian bawah indeks setelah perusahaan itu melaporkan kondisi bisnis yang terus-menerus menantang di Rusia. Saham perusahaan grosir itu jatuh lebih dari 7 persen karena berita tersebut.
Melihat pergerakan saham lainnya, Antofagasta Inggris melesat ke puncak patokan Eropa pada perdagangan pagi sebelum menyerahkan sebagian besar kenaikan untuk menyelesaikan sesi sekitar 0,7 persen lebih tinggi. Saham  basic resources  secara keseluruhan adalah sektor berkinerja terbaik.
Fokus pasar sebagian besar selaras dengan perkembangan perdagangan global, setelah komentar optimistis dari Washington dan Beijing meningkatkan ekspektasi kesepakatan perdagangan yang komprehensif.
Rabu,  Reuters  melaporkan BUMN China membeli lebih dari 1,5 juta ton kedelai Amerika. Ini merupakan pembelian kedelai Amerika untuk kali pertama dalam lebih dari enam bulan, dan tanda yang paling jelas hingga bahwa China menciptakan kemajuan pada janji yang dibuat awal bulan ini.
Di Asia, MSCI , indeks terluas dari saham Asia Pasifik, kecuali Jepang, melambung lebih dari satu persen pada sesi Kamis.
Kembali ke Eropa, sterling mengupas beberapa keuntungannya setelah bangkit dari posisi terendah 20-bulan di sesi sebelumnya. Itu terjadi setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May selamat dari mosi tidak percaya dalam partainya sendiri, Konservatif.
Mata uang Inggris itu masih datar pada akhir sesi petang, namun, hanya naik sekitar 0,02 persen untuk diperdagangkan pada posisi USD1,233 sekitar pukul 16.30 waktu London. (ef)

Sumber : Admin