ECB Diprediksi Umumkan Stimulus Lebih Lanjut, Euro "Melempem"
Thursday, September 12, 2019       05:55 WIB

Ipotnews - Euro jatuh ke level terendah satu pekan terhadap dolar, Rabu, sehari sebelum Bank Sentral Eropa diperkirakan menambah stimulus lebih lanjut dalam upaya untuk meningkatkan ekonomi kawasan tersebut.
Penyusun kebijakan ECB condong ke arah paket yang mencakup penurunan suku bunga, janji untuk mempertahankan suku bunga rendah lebih lama dan kompensasi bagi perbankan atas efek samping dari suku bunga negatif, tutur lima narasumber, pekan lalu.
Banyak pula yang mendukung program pembelian kembali aset, tetapi penentangan dari beberapa negara Eropa utara memperumit masalah ini, demikian laporan  Reuters  dan  Xinhua , di New York, Rabu (11/9) atau Kamis (12/9) pagi WIB.
"Pemikiran pelonggaran moneter mungkin menjaga euro pada posisi defensif saat ini," kata Shaun Osborne, analis Scotiabank di Toronto. Namun, "kami tidak sepenuhnya berpihak pada ekspektasi pelonggaran yang agresif...kami pikir mungkin euro bakal  rebound  setelah pertemuan kebijakan besok."
Euro turun 0,34% pada sesi itu menjadi USD1,1006.
Yen mencatat level terlemah sejak 1 Agustus karena optimisme atas perundingan perdagangan AS-China meningkatkan sentimen risiko dan mengurangi permintaan untuk aset  safe haven .
China mengumumkan pembebasan tarif untuk 16 jenis produk AS, beberapa hari sebelum pertemuan yang direncanakan antara kedua negara di tengah upaya meredakan eskalasi perang tarif mereka.
Dolar naik 0,22% menjadi 107,77 yen.
Sterling juga melemah setelah pengadilan Skotlandia, Rabu, memutuskan bahwa penangguhan Parlemen Inggris oleh Perdana Menteri Boris Johnson merupakan pelanggaran hukum, mendorong desakan bagi anggota parlemen untuk kembali bekerja ketika pemerintah dan DPR bertempur memperebutkan masa depan Brexit.
Pound Inggris turun 0,19% menjadi USD1,2323.
Indeks dolar, ukuran  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, naik 0,32 persen menjadi 98,6476 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, dolar Australia menguat jadi USD0,6861 dari USD0,6860 di sesi sebelumnya. Kurs  greenback  naik menjadi 0,9929 franc Swiss dari 0,9909 franc Swiss, dan meningkat ke posisi 1,3193 dolar Kanada dari 1,3150 dolar Kanada.
Data Amerika yang dirilis Rabu menunjukkan harga produsen di luar dugaan meningkat pada Agustus dan harga produsen  rebound , tetapi data itu tidak akan mengubah ekspektasi pasar keuangan bahwa Federal Reserve bakal memangkas suku bunga lagi minggu depan untuk mendukung perlambatan ekonomi.
Fokus utama minggu ini adalah data inflasi harga konsumen, yang dirilis Kamis, dan data penjualan ritel, Jumat. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 17:12 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TSPC
Thursday, Mar 28, 2024 - 17:08 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of YULE
Thursday, Mar 28, 2024 - 17:05 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of RBMS
Thursday, Mar 28, 2024 - 17:01 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of SKLT
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:58 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of SAME
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:58 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham KUAS, Beli
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:55 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of WGSH
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:53 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan AHAP
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:52 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of IMJS
Thursday, Mar 28, 2024 - 16:49 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of IBST