ETF Berpeluang Lanjut Melemah, Jual XDIF, XPID, XPES
Friday, May 10, 2019       08:41 WIB

Ipotnews - Pergerakan ETF saham pada akhir pekan ini, Jumat (10/5), masih berpeluang melemah, setelah kemarin nilai aktiva bersih (NAV) 21 ETF yang diperdagangkan mengalami kejatuhan signifikan.
Peluang pelemahan seiring dengan teknikal pasar saham yang masih berada di jalur pelemahan. "Indeks kembali ditutup di bawah EMA5,10 dan membentuk pola long black marubozu yang merupakan sinyal bearish continuation, stochastic oversold dan MACD histogram divergence negatif. Target pelemahan indeks pada level 6.150 kemudian 6.110 dengan resist di level 6.245 dan 6.295," papar Tim Analis Indo Premier Sekuritas dalam catatan risetnya pagi ini.
Berikut teknikal 3 ETF dengan rekomendasi dilepas (sell) dari Indo Premier:
1. (491), Rekomendasi: SELL
Candle ditutup dibawah EMA5,10 dengan membentuk pola black opening marubozu yang merupakan sinyal bearish continuation, stochastic oversold, MACD histogram divergence negatif. Target pelemahan harga pada level 484 kemudian 478 dengan resist di level 498 dan 504.
2. XPID (529), Rekomendasi: SELL
Candle ditutup dibawah EMA5,10 dengan membentuk pola black opening marubozu yang merupakan sinyal bearish continuation, stochastic oversold, MACD histogram divergence negatif. Target pelemahan harga pada level 520 kemudian 511 dengan resist di level 538 dan 547.
3. XPES (422), Rekomendasi: SELL
Candle ditutup dibawah EMA5,10 dengan membentuk pola black marubozu yang merupakan sinyal bearish continuation, stochastic netral, MACD histogram divergence negatif. Target pelemahan harga pada level 409 kemudian 396 dengan resist di level 435 dan 447.
Sebagai catatan, pada perdagangan kemarin, pasar saham lanjut tertekan pada dan IHSG anjlok cukup signifikan sebesar 1,14%, sehingga 21 ETF yang diperdagangkan terjun bebas dengan penurunan NAV berkisar 1,16% hingga 3,21%.
Sejalan dengan pelemahan IHSG , (ETF berbasis saham-saham core high-dividend) mencatatkan pelemahan NAV terkecil ditutup pada level Rp485 (-1,16%) didorong oleh turunnya 19 harga saham dengan bobot investasi 51,96% dari total 23 saham dengan deviden konsisten yang ditentukan oleh Manajer Investasi (Pinnacle Persada Investama) masuk kategori core high-dividend menjadi menjadi saham-saham portofolio dengan pengelolaan investasi aktif (Smart Beta).
Sementara itu (ETF berbasis saham-saham indeks acuan SMInfra18) membukukan penurunan NAV terdalam ditutup pada level Rp342 (-3,21%) mimicking dengan turunnya indeks acuannya SMInfra18 (-3,15%) sehubungan dengan pengelolaan investasi secara pasif dan full replication terhadap saham-saham portofolio indeks acuan SMInfra18 yang dilakukan oleh Manajer Investasi (Indo Premier Investment).

Sumber : admin