Efek Pelonggaran PPKM Diprediksi Masih akan Dukung Penguatan Rupiah Hari ini 
Wednesday, September 22, 2021       09:27 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah diprediksi masih melanjutkan penguatan tipis terhadap dolar AS hari ini. Pelonggaran kebijakan PPKM di Indonesia karena pandemi Covid-19 yang terus menurun masih jadi sentimen positif.
Mengutip data Bloomberg, Rabu (22/9) pukul 09.17 WIB, kurs rupiah diperdagangkan pada level Rp14.242 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 5 poin atau 0,04% dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Selasa sore kemarin (21/9) di level Rp14.237 per dolar AS.
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan kurs rupiah mungkin bisa menguat lagi hari ini mengikuti penguatan nilai tukar regional dan utama terhadap dolar AS pagi ini.
"Situasi pasar masih seperti kemarin. Sentimen masih sama. Pasar masih mewaspadai soal krisis utang perusahaan properti raksasa China Evergrande dan hasil  meeting  the Fed yang akan dirilis dinihari nanti. Sentimen ini bisa menahan penguatan rupiah," kata Ariston dalam keterangan tertulis, Rabu pagi.
China Evergrande Group, perusahaan properti terbesar kedua di Tiongkok berdasarkan penjualan, terancam gagal bayarutang hingga USD300 miliar. Jika bangkrut, dampaknya akan sangat besar terhadap sistem keuangan Tiongkok.
"Sementara dari dalam negeri, PPKM yang lebih longgar yang mendukung pemulihan ekonomi bisa membantu penguatan rupiah," ujar Ariston.
Pemerintah kembali mengumumkan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ) Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali yang berlaku pada 21 September-4 Oktober 2021.
Dalam pengumuman pada Senin (20/9), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini tidak ada lagi kabupaten/kota di Jawa-Bali yang berstatus level 4. Sebagai gantinya, kabupaten/kota di Jawa-Bali saat ini berstatus level 2 dan level 3 karena kondisi penanganan Covid-19 lebih baik daripada sebelumnya.
"Hari ini potensi penguatan ke kisaran Rp14.200 per dolar AS dengan potensi pelemahan di kisaran Rp14.260 per dolar AS," tutup Ariston. (Adhitya)

Sumber : admin