Efisiensi, Pertamina Rasionalisasi 8 Unit Usaha Dari Target 25 Unit
Friday, April 03, 2020       14:57 WIB

Ipotnews - PT Pertamina (Persero) bakal melakukan likuidasi terhadap tujuh anak-cucu usahanya tahun ini. Selain itu satu perusahaan lainnya akan dilakukan divestasi. Aksi korporasi ini dilakukan demi menekan cost unit pertamina sehingga tercipta efisiensi, tidak membebani perseroan, dan Pertamina bisa lebih fokus pada bisnis utama.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dalam teleconference bersama awak media di Jakarta, Jumat (3/4) mengatakan delapan anak-cucu usaha yang akan dilakukan rasionalisasi ini merupakan bagian dari 25 perusahaan yang sudah masuk dalam pipeline. Dinilai 25 perusahaan yang merupakan entitas Pertamina melakukan beberapa pekerjaan serupa atau bahkan melakukan pekerjaan di luar dari core bisnis Pertamina sebagai perusahaan di sektor minyak dan gas (migas).
"Tahun ini ada delapan perusahaan, tujuh akan dilikuidasi dan satu didivestasi. Sisanya tahun berikutnya, setelah 17 itu kita pararel sesuai prinsip efisiensi dan focus to core, tidak menutup kemungkinan kita nanti juga akan akuisisi," kata Nicke.
Nicke menegaskan aksi korporasi ini tidak akan berdampak pada mata pencaharian karyawannya. Untuk perusahaan yang akan dilikuidasi akan tetap dikaryakan di perusahaan lain yang masih dalam satu entitas. Beberapa karyawan dari Pertamina yang sebelumnya ditugaskan di anak-cucu perusahaan tersebut nantinya akan kembali ditarik untuk bekerja di Pertamina Pusat.
"Untuk perusahaan yang dilikuidasi tidak akan ada lay off beberapa yang sebelumnya penugasan akan kita tarik, kemudian yang didivestasi akan tetap direkrut," ulasnya.
Ditanya soal nama-nama perusahaan yang bakal terkena rasionalisasi ini, Nicke enggan menyebutkannya karena masih dalam tahap sinkronisasi dan pendalaman. Nantinya setelah semuanya siap, kedelapan anak-cucu perusahaan Pertamina yang terkena kebijakan rasionalisasi baru akan disampaikan ke publik.
"Prinsip dasar rasionalisasi harus fokus ke core bisnis, distrubusi energi adalah core bisnis kami, jadi yang dirasionalisasi adalah perusahaan yang bergerak di non core bisnis. Untuki perusahaan yang mengurusi soal distribusi migas tidak akan kena rasionalisasi," pungkas Nicke. (Marjudin)

Sumber : admin