Ipotnews - PT Bank Mandiri Tbk (

BMRI

) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal II 2025 hanya mencapai 4,93% - 4,95%.
Ekonom Senior Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan kemungkinan besar pertumbuhan ekonomi Indonesia memang belum bisa menembus lebih tinggi dari 5% pada 2Q25. "Karena masalah melemahnya daya beli masyarakat dan pentingnya penciptaan lapangan tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat," kata Reny saat dihubungi Ipotnews, Selasa (20/5).
Walau demikian, Reny melihat ada peluang Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di kuartal saat ini sedikit membaik dibanding 1Q25. Karena pada awal tahun ini terjadi keputusan baru mengenai efisiensi anggaran dari Presiden Prabowo Subianto.
Akibatnya banyak anggaran Kementerian/Lembaga yang terblokir dan menghambat realisasi belanja pemerintah. Situasinya diperkirakan membaik pada 2Q25. "Oleh sebab itulah kami memperkirakan ekonomi kita tumbuh di 4,93% - 4,95% pada Kuartal kali ini," pungkas Reny.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025 mencapai 4,87% secara tahunan (year-on-year), menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Meskipun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 5,11% pada 1Q24, tren pertumbuhan tetap terjaga.
Ekspor Barang dan Jasa pada 1Q25 tumbuh 6,78% berkat peningkatan ekspor komoditas seperti lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja, serta mesin dan peralatan listrik. Konsumsi Rumah Tangga naik 4,89%, menunjukkan konsumsi masyarakat yang masih kuat.
Sektor Pertanian tumbuh 10,52%, didorong oleh peningkatan produksi padi dan jagung serta permintaan domestik yang meningkat selama Ramadan dan Idulfitri. Sektor industri pengolahan tumbuh 4,55%, masih menjadi penyumbang utama PDB.
Maluku Utara mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 34,58% pada 1Q25. Diikuti oleh Papua Barat (25,53%) dan Sulawesi Tengah (8,69%). Pulau Jawa tumbuh 4,99%, sementara Sulawesi tumbuh 6,40%, keduanya di atas rata-rata nasional. (Adhitya/AI)

Sumber : admin