Ekonomi China Melambat, Bursa Ekuitas Eropa Jatuh ke Level Terendah Dua Bulan
Thursday, June 01, 2023       04:25 WIB

Ipotnews - Saham Eropa mencapai level terendah dua bulan, Rabu, karena kekhawatiran tentang perlambatan global didorong data ekonomi China yang lemah dan ketidakpastian sputar plafon utang Amerika Serikat melampaui optimisme dari tanda-tanda pelonggaran inflasi di beberapa ekonomi utama zona euro.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup anjlok 1,07% atau 4,87 poin menjadi 451,76, setelah menyentuh level terendah sejak 30 Maret, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (31/5) atau Kamis (1/6) dini hari WIB.
Bursa regional utama juga bertumbangan. Di Jerman, Indeks DAX merosot 1,54% atau 244,89 poin menjadi 15.664,02, FTSE 100 Inggris melorot 1,01% atau 75,93 poin menjadi 7.446,14, dan CAC Prancis ambles 1,54% atau 111,05 poin menjadi 7.098,70.
Perusahaan barang mewah dan produsen otomotif yang terkait dengan China memimpin kerugian sektoral di Eropa setelah data menunjukkan aktivitas pabrik di negara Asia itu menyusut lebih cepat dari ekspektasi pada Mei karena melemahnya permintaan. China adalah mitra dagang utama Jerman.
"Penurunan China adalah masalah nyata bagi sektor barang mewah," kata Chris Beauchamp, Kepala Analis IG Group.
Saham luxury brand mengalami tekanan akibat aksi profit taking pada awal Mei setelah pergerakan yang luar biasa di tengah tanda-tanda melemahnya permintaan di Amerika Serikat, dengan CAC Paris kehilangan 5,2% bulan lalu. FTSE 100 juga mencatat kerugian bulanan, menyusut 5,4% pada Mei.
Sementara, investor sangat menantikan pemungutan suara di parlemen AS mengenai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang ekonomi terbesar dunia itu, sebuah langkah penting untuk menghindari gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dapat terjadi awal minggu depan tanpa tindakan kongres.
Benchmark STOXX 600 mencatat penurunan bulanan tertajam sebesar 3,2% sepanjang tahun ini di tengah kekhawatiran tentang kebuntuan plafon utang dan tanda-tanda perlambatan ekonomi global.
Meredakan beberapa kekhawatiran, bagaimanapun, data menunjukkan inflasi Prancis mendingin lebih dari perkiraan pada Mei, sementara negara bagian Jerman Rhine-Westphalia Utara juga melihat tekanan harga berkurang bulan lalu.
Analis mencatat bahwa bukti meredanya tekanan harga kemungkinan akan menyebabkan beberapa pelemahan dalam sikap kebijakan moneter oleh Bank Sentral Eropa, yang akan bertemu bulan ini.
Wakil Presiden ECB Luis de Guindos mengatakan bahwa penurunan inflasi zona euro yang terlihat dalam data regional baru-baru ini lebih besar dari perkiraan dan mengindikasikan berlanjutnya perlambatan pertumbuhan harga.
Memimpin kejatuhan di STOXX 600, perusahaan real estat Swedia SBB tenggelam 27,7%, dengan analis lokal menunjuk ke laporan media tentang  landlord  Swedia itu yang berpotensi melanggar perjanjian pinjamannya.
Di sisi lain, B&M melonjak 8% ke puncak STOXX 600 setelah pengecer diskon Inggris itu memperkirakan laba inti 2024 yang lebih tinggi, di tengah krisis biaya hidup. (ef)

Sumber : Admin