Ekuitas Eropa Tertekan di Tengah Ketakutan Seputar Resesi Amerika
Tuesday, March 26, 2019       03:42 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir lebh rendah, Senin, di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang resesi Amerika dan ketidakpastian seputar Brexit hanya beberapa hari sebelum jadwal kepergianInggris dari Uni Eropa.
Pan-Eropa Stoxx 600 ditutup turun 0,45 persen atau 1,70 poin menjadi 374,33 dengan sebagian besar sektor dan semua bursa utama berada di zona merah, demikian laporan   CNBC  , Senin (25/3) atau Selasa (26/3) dini hari WIB.
Di Inggris, indeks FTSE 100 melemah 0,42 persen atau 30,01 poin menjadi 7.177,58, DAX Jerman menyusut 17,52 poin atau sekitar 0,15 persen menjadi 11.346,65, dan CAC 40 Prancis berkurang 0,18 persen (9,28 poin) menjadi 5.260,64.
Kekhawatiran pasar bertambah baru-baru ini seiring meningkatnya tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi dan kemungkinan resesi. Manufaktur Jerman mengalami kontraksi untuk bulan ketiga berturut-turut, menurut data IHS Markit, Jumat, menyeret imbal hasil obligasi 10-tahun ke wilayah negatif untuk pertama kalinya sejak Oktober 2016.
Kurva imbal hasil US Tresuary--yang memplot  yield  obligasi dari yang jatuh tempo terpendek ke tertinggi dan dianggap sebagai barometer sentimen ekonomi--terbalik untuk pertama kalinya sejak pertengahan 2007 pada sesi Jumat.
Melihat saham individu, LVMH awalnya turun 8,8 persen sebelum mengurangi kerugian. Saham produsen barang mewah asal Prancis itu kemudian menguat dan diperdagangkan 1,36 persen lebih tinggi pada bel penutupan.
Bayer, sementara itu, melihat sahamnya jatuh hampir 3 persen setelah  downgrade  dari Bank of America Merrill Lynch. CEO perusahaan farmasi itu baru-baru ini mengatakan dewan pengawasnya terus mendukung manajemen, setelah keputusan juri AS dalam persidangan atas pembunuh gulmanya, Roundup.
Di ujung lain, pabrikansatelit Inggris, Inmarsat, melonjak ke puncak indeks setelah menyebutkan bahwa konsorsium yang dipimpin ekuitas swasta setuju untuk membeli perusahaan itu sekitar USD3,4 miliar. Sahamnya melesat 9,64 persen karena berita itu.
Brexit tetap menjadi titik pembicaraan, dengan laporan plot untuk menggulingkan Perdana Menteri Theresa May muncul pada akhir pekan lalu. Pemimpin Inggris itu bertemu dengan para menteri senior dan anggota parlemen Brexit, Minggu, untuk membahas rencana kepergian dari Uni Eropa.
UE menawarkan perpanjangan waktu kepada Inggris terkait tanggal Brexit, tetapi lamanya penundaan tersebut tergantung pada apakah kesepakatan perpisahan May yang ditolak dua kali dapat memperoleh dukungan dari anggota parlemen. (ef)

Sumber : Admin