Ekuitas dan Dolar Tersungkur, Logam Kuning Bersinar
Wednesday, July 28, 2021       14:57 WIB

Ipotnews - Harga emas menguat, Rabu, menarik dukungan dari pelemahan ekuitas dan dolar AS, meski kenaikannya terbatas karena pasar berhati-hati menunggu pandangan Federal Reserve tentang inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD1.804,69 per ounce pada pukul 14.07 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (28/7). Emas berjangka Amerika Serikat meningkat 0,2% menjadi USD1.803,40 per ounce.
"Emas diuntungkan dari beberapa aksi beli lindung nilai risiko  (risk-hedging)  oleh investor menjelang hasil pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) malam ini," kata Jeffrey Halley, analis OANDA.
Pernyataan kebijakan The Fed dijadwalkan pada pukul 01.00 WIB, Kamis dini hari, diikuti konferensi pers Chairman Jerome Powell.
Emas merosot 7% pada bulan Juni setelah The Fed memberikan nada yang  hawkish  dalam pertemuan terakhirnya.
Investor mencari petunjuk kapan The Fed akan mulai mengurangi dukungan moneternya di tengah inflasi yang naik cepat dan pandangan tentang ancaman yang membayangi dari varian Delta virus korona.
"Investor membutuhkan beberapa pemicu yang baru karena emas terjebak dalam kisaran yang ketat," ujar Jigar Trivedi, analis Anand Rathi Shares yang berbasis di Mumbai.
"Jika level support USD1.790 ditembus, maka USD1.750 dan USD1.740 dimungkinkan. Di sisi yang lebih tinggi, jika USD1.810-1.815 diambil dengan support of volume, USD1.840 akan menjadi level resistance baru."
Sementara itu, saham Asia tertahan di level terendah tujuh bulan pada sesi Rabu, menambah daya tarik  safe-haven  logam kuning.
Dolar AS bertengger di bawah level tertinggi tiga setengah bulan yang dicapai pekan lalu, terhambat penurunan imbal hasil riil dan keraguan menjelang rilis keputusan kebijakan The Fed.
Perak naik 0,6% menjadi USD24,82 per ounce, setelah mencapai level terendah dalam hampir empat bulan di USD24,46 per ounce pada sesi Selasa.
Paladium dan platinum masing-masing menguat 0,7% menjadi USD2.626,93 dan USD1.057,99 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru