Emas Bergerak Lebih Tinggi Ditopang Depresiasi Dolar dan Krisis Covid
Wednesday, October 28, 2020       03:49 WIB

Ipotnews - Harga emas bergerak lebih tinggi, Selasa, ditopang depresiasi dolar dan kekhawatiran atas lonjakan kedua dalam kasus virus korona, meski logam  safe-haven  itu bertahan dalam kisaran sempit karena fokus investor pada pemilu AS pekan depan.
Harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi USD1.909,58 per ounce pada pukul 24.35 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Selasa (27/10) atau Rabu (28/10) dini hari WIB. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat meningkat 0,3% menjadi USD1.911,90 per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) tergelincir 0,3% terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Emas terjebak dalam kisaran yang ketat dan mungkin tidak akan ada terlalu banyak aktivitas sebelum pemilu AS," kata Michael Matousek, Kepala Trader U.S. Global Investors.
Namun, orang masih membawa bias  bullish  pada emas karena kekhawatiran virus korona, perlambatan ekonomi global, dan langkah-langkah stimulus, yang mendorong investor untuk menambah  bullion  ke dalam portofolionya, kata dia.
Amerika Serikat, Rusia, Prancis, dan banyak negara lain mencatat rekor infeksi virus korona, memaksa beberapa negara memberlakukan pembatasan yang baru.
Selasa, Gedung Putih memudarkan ekspektasi untuk paket bantuan virus korona yang akan disepakati sebelum pemilihan presiden, 3 November, dengan mengatakan permintaan Ketua DPR Nancy Pelosi terlalu besar.
Penantang Demokrat, Joe Biden, mengungguli Presiden Donald Trump dalam jajak pendapat nasional, tetapi persaingan jauh lebih ketat di sejumlah negara bagian yang menentukan hasil pemilu.
"Prospek emas akan tetap sangat  bullish  jika hasil pilpres memberikan 'gelombang biru' yang menandakan stimulus besar-besaran pada bantuan virus korona dan belanja infrastruktur," kata Edward Moya, analis OANDA.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, melonjak 26% sejauh tahun ini di tengah tingkat stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi.
Di tempat lain, paladium turun 0,5% menjadi USD2.340,21 per ounce, sementara platinum melesat 1,6% menjadi USD883,88 per ounce.
Palladium dapat menguji level USD2.600 per ounce pada pertengahan 2021 didukung oleh ketatnya pasar dan langkah-langkah stimulus, kata UBS dalam sebuah catatan.
Perak naik 0,6% menjadi USD24,46 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA