Emas Bersinar Terang di Tengah Ketidakpastian Negosiasi AS-China
Thursday, October 10, 2019       15:45 WIB

Ipotnews - Emas melesat ke level tertinggi satu pekan, Kamis, bertahan di atas USD1.500 per ounce, karena investor berbondong-bondong menuju aset  safe-haven  menyusul laporan yang bertentangan tentang perundingan perdagangan AS-China.
Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi USD1.506,78 per ounce pada pukul 14.24 WIB, setelah menyentuh USD1.516,77 di awal sesi, tingkat tertinggi sejak 3 Oktober, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Kamis (10/10). Sementara, emas berjangka Amerika Serikat turun 0,1% menjadi USD1.511,80 per ounce.
"Emas bertahan kuat di atas USD1.500 karena arus masuk yang sehat oleh ETF. Jika perundingan perdagangan AS dan China gagal sekali lagi, harga emas bisa reli," kata Jigar Trivedi, analis Anand Rathi Shares & Stock Brokers yang berbasis di Mumbai.
"Harga tidak jatuh, karena permintaan investasi yang kuat dan faktor fundamental. Level support saat ini adalah USD1.490, dan jika harga turun di bawah itu, mungkin akan ada pelemahan hingga USD1.460."
Laporan dari  New York Times  mengatakan Washington segera mengeluarkan lisensi yang mengizinkan beberapa perusahaan AS untuk memasok barang-barang yang tidak sensitif ke Huawei Technologies China.
Laporan  Bloomberg  menyebutkan Gedung Putih sedang mencari cara untuk menandatangani perjanjian mata uang dengan China, meningkatkan harapan kesepakatan parsial dan membantu mengangkat aset berisiko.
Sebelumnya  South China Morning Post  melaporkan bahwa delegasi China berencana meninggalkan Washington setelah hanya sehari pertemuan tingkat menteri, bukannya dua hari hingga Jumat seperti yang direncanakan, mendorong saham Asia berguguran. Namun, sentimen risiko pulih sedikit sejak itu.
Emas sering digunakan oleh investor sebagai lindung nilai ( hedging ) terhadap ketidakpastian politik dan keuangan.
"Kepemilikan ETF emas berada pada level tertinggi tiga tahun dan banyak bank sentral juga melakukan pembelian, sehingga menjaga harga tetap didukung," kata analis Argonaut Securities, Helen Lau, menambahkan beberapa volatilitas dapat diperkirakan di pasar emas.
Menunjukkan minat investor, kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, menembus level tertinggi sejak November 2016.
Emas spot terlihat netral di kisaran USD1.488-1.514 per ounce, kata analis teknikal  Reuters , Wang Tao.
Investor juga mencari petunjuk lebih lanjut tentang lintasan pelonggaran moneter oleh Federal Reserve, bulan ini.
"Ketidakpastian perdagangan global bersamaan dengan pertumbuhan global yang lemah akan tetap mendukung aset  safe-haven  dalam jangka waktu saat ini," kata analis Phillip Futures, Benjamin Lu.
Logam lainnya, perak naik 0,1% menjadi USD17,72 per ounce, palladium menguat 0,2% menjadi USD1.684,91 per ounce dan platinum sedikit berubah di posisi USD891,49 per ounce. (ef)

Sumber : Admin