Emas Jatuh, Palladium Melejit Didorong Potensi Kesepakatan AS-China
Friday, October 11, 2019       04:03 WIB

Ipotnews - Harga emas jatuh dari level tertinggi satu pekan, Kamis, sementara palladium menandai posisi tertinggi sepanjang masa, setelah laporan menyebutkan China ingin mencapai kesepakatan dengan AS untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dari perang perdagangan yang sedang berlangsung.
Harga emas di pasar spot turun 0,6% menjadi USD1.496,79 per ounce pada pukul 23.33 WIB, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi satu minggu, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Kamis (10/10) atau Jumat (11/10) dini hari WIB.
Emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,7% menjadi USD1.501,90 per ounce.
"Ini semua tentang tarif. Ini seputar 'katanya-katanya' yang membuat pasar berfluktuasi. Saat ini kita melihat pedagang  short term  yang menjual emas pada berita mengenai tarif," kata Michael Matousek, Kepala Pedagang US Global Investors.
Wakil Perdana Menteri China, Liu He, mengatakan bahwa Beijing bersedia untuk mencapai kesepakatan dengan Washington mengenai hal-hal yang kedua pihak pedulikan, lapor kantor berita  Xinhua .
Sebelumnya, emas naik menjadi USD1.516,77 - tingkat tertinggi sejak 3 Oktober - didorong laporan bahwa delegasi China berencana untuk meninggalkan Washington setelah hanya sehari mengikuti pertemuan tingkat menteri, satu hari lebih cepat dari yang direncanakan.
Perundingan perdagangan antara kedua negara dimulai Kamis.
Pasar telah gelisah selama berminggu-minggu karena ketegangan perdagangan AS-China. Jika negosiasi gagal lagi, hampir semua barang impor China ke Amerika Serikat--lebih dari USD500 miliar--dapat dikenakan tarif pada 15 Desember.
"Kekhawatiran terbesar adalah tidak ada yang akan keluar dari negosiasi ini, hanya buang-buang waktu," kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures.
"Jadi, jika ada beberapa jenis perjanjian, tergantung pada tipe perjanjian itu, kita mungkin akan melihat aksi jual emas, setidaknya itu akan menjadi reaksi awal," kata Pavilonis, menambahkan "emas dan perak, dari sudut pandang teknikal, terlihat cukup  bullish ."
Palladium melambung 1,1% menjadi USD1.700,19 per ounce, setelah mencapai rekor USD1.704,59.
"Untuk palladium, meningkatnya ketegangan (AS-China) sebenarnya telah membebani tetapi harga tetap tinggi karena pasar  undersupplied ," kata Suki Cooper, analis Standard Chartered Bank.
"Karena kita melihat beberapa perkembangan perdagangan positif, yang membantu mendukung sentimen untuk lebih banyak pembeli industri."
Dia menambahkan bahwa arus masuk menuju ETF menunjukkan adanya kenaikan permintaan palladium tetapi spekulan dapat mendorong fluktuasi harga dalam jangka pendek.
Platinum melejit 1,1% menjadi USD901,55 per ounce, sementara perak turun 0,7% menjadi USD17,57 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA