Emas Antam Terkoreksi, Berapa Harganya Sekarang?
Saturday, August 06, 2022       13:20 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk (). atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau terkoreksi pada Sabtu (6/8/2022).
Melansir data dari situs resmi PT Antam,  logammulia.com , emas satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 989.000/batang, merosot 0,9% atau melemah sekitar Rp 9.000 per gram.
Sedangkan harga  buyback  (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) juga melemah Rp 9.000 per gram menjadi Rp 852.000/gram.
"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi jual kembali ( buyback ) silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan  buyback  pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s.d. H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.
Harga emas Antam yang terkoreksi pada hari ini cenderung mengikuti pergerakan harga emas acuan dunia yang juga terkoreksi pada perdagangan Jumat kemarin.
Pada perdagangan Jumat kemarin, harga emas acuan dunia kembali merosot nyaris 1%, atau tepatnya 0,95% ke US$ 1774,15 per troy ons.
Koreksinya harga emas dunia terjadi karena data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang cenderung kuat, meredakan kekhawatiran resesi dan menghancurkan spekulasi bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menjauh dari pengetatan kebijakan moneter yang agresif.
"Emas baru-baru ini mencetak reli di tengah pemikiran bahwa The Fed akan beralih dari  hawkish  ke  dovish . Tetapi data pekerjaan menunjukkan ekonomi AS masih kuat, dan ini dapat mendorong The Fed untuk lebih agresif, yang bukan merupakan kabar baik untuk emas," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, dikutip dari  Reuters .
Pengusaha AS mempekerjakan jauh lebih banyak pekerja dari yang diharapkan pada Juli llau, dengan tingkat pengangguran turun ke level terendah sebelum pandemi sebesar 3,5%.
Sementara itu, Negeri Paman Sam pada Juli telah menciptakan 528.000 lapangan kerja non-pertanian ( non-farming payroll /NFP). Angka ini lebih tinggi dari periode sebelumnya yakni Juni lalu yang sebesar 398.000.
NFP bulan lalu juga jauh lebih tinggi dari perkirakan pelaku pasar dalam survei  Reuters  yang memperkirakan NFP berada di angka 250.000.
Pengusaha juga terus menaikkan upah dengan kecepatan stabil pada bulan lalu. Penghasilan per jam rata-rata meningkat 0,5% pada Juli lalu, setelah naik 0,4% pada Juni lalu. Itu meningkatkan peningkatan secara tahunan ( year-on-year /yoy) menjadi 5,2%, dari sebelumnya sebesar 5,1% pada Juni 2022.
"Gambaran ketenagakerjaan yang positif dapat menandakan bahwa The Fed masih punya alasan untuk menaikkan suku bunga tanpa risiko membawa ekonomi ke dalam resesi dan kenaikan emas kemungkinan akan dibatasi di kisaran US$ 1.800," kata Rupert Rowling, analis pasar di Kinesis Money, dilansir dari  Reuters .
Di lain sisi, cenderung 'labilnya' emas pada pekan ini dikarenakan pelaku pasar masih mencerna apa yang terjadi di Taiwan.
Seperti diketahui, hubungan China dan Amerika Serikat (AS) memanas dalam beberapa hari terakhir setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan.
Beijing menganggap kehadirannya sebagai provokasi besar, meluncurkan peringatan, dan ancaman yang makin keras.
Sampai saat ini, China menganggap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan demokratis sebagai wilayahnya dan telah berjanji suatu hari akan mengambil pulau itu, dengan paksa jika perlu.
Militer China telah melakukan latihan perang besar-besaran China di Selat Taiwan. Simulasi perang tersebut dilakukan China karena marah setelah kedatangan Pelosi.
"Sebagian besar investor memilih tidak aktif bertransaksi karena ketegangan antara China dan AS. Mereka tidak yakin apa yang akan terjadi," tutur Lan kepada Reuters.
Emas merupakan aset aman ( safe haven ) yang dicari saat terjadi ketegangan geopolitik ataupun kondisi ekonomi yang memburuk sehingga diburu oleh investor. Permintaan naik, harga mengikuti.
Sebaliknya, emas akan dilepas atau dihindari oleh investor ketika kondisi ekonomi masih cukup baik.
(chd/chd)

Sumber : www.cnbcindonesia.com