Emiten Pegang Duit Rp 18,8 Triliun, Saham Diramal Melejit 66%
Wednesday, June 18, 2025       17:01 WIB

JAKARTA, Investor.id -PT Bukalapak.com Tbk () memegang kas dan setara kas serta investasi likuid Rp 18,8 triliun per Maret 2025. Hal ini bersama dengan agenda restrukturisasi bisnis bakal melambungkan saham ke target harga yang dipatok tinggi.
Berdasarkan riset Macquarie, emiten teknologi ini mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 37% secara kuartalan pada kuartal I-2025, didorong sentimen Ramadan. Ini setelah perseroan melakukan restrukturisasi bisnis dengan menutup bisnis marketplace.
Kini, demikian Macquarie, mesin uang adalah gaming, mitra, dan ritel, yang menyumbangkan 94% margin kontribusi. Bisnis gaming yang menyumbangkan 76% pendapatan mencetak pertumbuhan kuat, kendati banyaknya pemain baru.
Sementara itu, di bisnis ritel, perseroan menjual barang lokal dan internasional. Perseroan berniat membuka sejumlah gerai fisik bisnis ritel.
Seiring dengan itu, manajemen percaya, EBITDA bakal positif pada semester II-2025, didorongp pertumbuhan pendapatan dua digit dan efisiensi biaya. Kuartal I-2025, EBITDA disesuaikan membaik, dari rugi Rp 147 miliar menjadi Rp 20 miliar.
"Bisnis gaming dan ritel memberikan margin lebih besar dari investasi. EBITDA positif akan dipimpin oleh segmen bisnis gaming," tulis Macquarie dalam riset, dikutip Rabu (18/6/2025).
Macquarie mencatat, perseroan baru-baru ini menyuntik modal Rp 656 miliar ke 10 anak usaha melalui transaksi afiliasi. Tujuannya untuk memperkuat struktur modal grup perseroan.
Target Harga dan Cuan Gurih
Macquarie menambahkan, dengan posisi kas kuat, perseroan mempertimbangkan buyback saham senilai Rp 1,9 triliun. Sebelumnya, ketidakjelasan kepemilikan saham sudah hilang, ketika Grup Emtek mengakuisisi saham perseroan dari Ant Financial dan beberapa investor institusi.
Broker ini memprediksi pendapatan pada 2025 dan 2026 naik menjadi Rp 5,3 triliun dan Rp 6,2 triliun dari 2024 sebesar Rp 4,4 triliun. Perseroan diprediksi meraih laba bersih Rp 624 miliar pada 2025 dan Rp 726 miliar tahun depan.
Macquarie mempertahankan rekomendasi outperform saham , dengan target harga Rp 230, naik dari sebelumnya Rp 205, mencerminkan kenaikan 66% dari harga saat riset dibuat Rp 138. Target harga itu mencerminkan EV/sales 0,2 kali.

Sumber : investor.id