Faktor Free Float Akan Masuk Dalam Perhitungan Indeks, Bobot 11 Saham Bakal Turun
Friday, November 09, 2018       18:46 WIB

Ipotnews - Dorong emiten agar memperbesar saham beredar, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memasukan faktor saham beredar di publik, atau  free float  dalam pola perhitungan komposisi indeks.
"Penerapan pola tersebut dapat saja mendorong emiten melakukan aksi korporasi untuk meningkatkan  free float ," ujar Laksono Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI di Jakarta, Jumat (9/11).
Menurut Laksono, dengan penerapan pola perhitungan tersebut maka emiten dengan  free float  pas-pasan atau yang hanya 7,5 persen, akan terdorong untuk melakukan aksi korporasi. Mereka akan berusaha meningkatkan  free float -nya agar bobotnya dalam indeks tidak merosot.
"Emiten yang  concern  dengan [bobot sahamnya dalam] indeks, bisa saja melakukan  right issue  atau  private placement ," tutur Laksono.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengungkapkan, pola perhitungan indeks oleh BEI saat ini hanya memperhitungkan likuiditas dan kapitalisasi pasar serta fundamental emiten. Oleh karena itu, ke depan BEI akan menambah pembobotan indeks dengan memasukan juga faktor  free float .
Hasan menjelaskan, dengan tambahan pola tersebut maka bisa jadi saham yang jumlah peredarannya besar dapat mengungguli saham-saham yang jumlah beredarnya hanya sesuai syarat bursa, yakni 7,5 persen.
Pola perhitungan indeks dengan penyesuaian saham beredar itu, kata Hasan, akan diterapkan secara bertahap pada indeks LQ45 dan IDX30 terlebih dahulu. Rencananya, pola perhitungan baru itu akan diumumkan pada tanggal 18 November 2018 dan diluncurkan sekitar Februari 2019.
Berdasarkan data KSEI per 25 Oktober 2018, nilai kapitalisasi saham beredar di publik -yang dimiliki oleh investor dengan kepemilikan saham lebih kecil dari 5 persen - mencapai Rp2,124 triliun atau sekitar 33 persen dari nilai kapitalisasi pasar BEI. Sementara itu, kapitalisasi saham dalam bentuk elektronik mencapai Rp3.295 triliun atau 51 persen.
Berdasarkan simulasi bursa, terdapat 11 emiten yang akan mengalami penurunan bobot pada indeks LQ45 periode Agustus 2018 hingga Februari 2019.
Saham-saham itu antara lain; menjadi 3,43% dari 8,45%, menjadi 2,36% dari 11,12%, menjadi 1,75% dari 3,56%, menjadi 1,52% dari 2,67%, menjadi 0,9% dari 1,25%, menjadi 0,68% dari 0,88%, menjadi 0,66% dari0,77%, menjadi 0,49% dari 0,5%, menjadi 0,2% dari 0,21%. (Dadag)

Sumber : Admin