GOTO Baru IPO Lanjut Tambah Modal, Persiapan Dual Listing?
Monday, May 23, 2022       08:41 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk () dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada Jumat (20/5/2022) menyampaikan rencananya untuk melaksanakan aksi berupa Penembahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau yang dikenal dengan  private placement .
Rencana tersebut merupakan aksi korporasi lanjutan setelah penawaran umum perdana (IPO) bulan April lalu.
Dalam dokumen resminya, perseroan bermaksud untuk mengeluarkan sebanyak-banyaknya 118.436.392.950 saham Seri A atau sebesar maksimum 10% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
Adapun untuk harga pelaksanaan saham baru diaksi korporasi ini dipatok paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham Perseroan selama kurun waktu 25 hari Bursa berturut-turut di pasar reguler sebelum tanggal permohonan pencatatan saham baru
Nantinya, dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk memperkuat posisi permodalan perseroan terutama untuk modal kerja PT Tokopedia, PT Dompet Anak Bangsa dan/atau PT Multifinance Anak Bangsa.
Dampak dari adanya aksi korporasi ini akan membuat persentase kepemilikan saham dari pemegang saham saat ini mengalami penurunan (dilusi) sebesar 9,09%. Namun pelaksanaan PP tak akan mengakibatkan rasio hak suara saham Seri B terhadap saham Seri A.
Pelaksanaan PP akan tergantung dan tunduk pada serta akan dilakukan jika telah diperolehnya persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Adapun berniat menggelar RUPST pada 28 Juni 2022.
Adanya aksi PP selain memberikan dampak dilusi pada pemegang saham lama juga akan berakibat pada naiknya kas dan ekuitas perseroan. Dalam keterbukaan informasi sebelumnya merespons masuknya ke dalam pemantauan BEI (UMA), perseroan berencana untuk merilis Laporan Keuangan yang telah diaudit untuk Tahun Buku 2021, Laporan Keuangan Kuartal 1 tahun 2022, dan Laporan Tahunan untuk Tahun Buku 2021 di akhir Mei 2022.
Sebenarnya sejak awal memang telah memberikan sinyal initial public offering (IPO) bukan aksi korporasi yang pertama dan terakhir. Bedanya, rangkaian aksi korporasi yang diungkapkan saat awal IPO bukanlah PP melainkan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Yang menarik, rights issue tersebut merupakan pintu bagi untuk mencatatkan sahamnya di bursa luar negeri. Dengan kata lain, berencana melakukan dual listing melalui rangkaian IPO yang dilanjutkan dengan penambahan modal baik rights issue ataupun private placement.
Penawaran internasional seperti itu diharapkan akan membantu untuk mengakses basis investor yang lebih luas. berencana untuk melakukan penawaran internasional pada akhir tahun 2023, namun realisasi periode penawaran internasional tersebut akan bergantung pada kondisi pasar, kesiapan, dan faktor lain yang dapat mempengaruhi kesuksesan Penawaran Internasional ini.
Mengacu pada prospektus perusahaan, berencana untuk tercatat di New York Stock Exchange ( NYSE ), National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ), Hong Kong Stock Exchange ( HKSE ), Singapore Stock Exchange (SGX) atau London Stock Exchange (LSE).
Sebagai informasi, melaksanakan IPO dan resmi melantai di bursa saham domestik pada 11 April 2022 dengan melepas 40.615.056.000 saham seri A di harga Rp 338/unit.
berhasil mendapatkan pendanaan senilai Rp 13,73 triliun lewat IPO. Nilai kapitalisasi pasar di harga IPO setara dengan Rp 400,32 triliun dan menjadi perusahaan yang melantai perdana dengan  market cap  terbesar di Tanah Air saat itu.
Namun harga saham cenderung turun terus. Bahkan mekanisme stabilisasi harga yang disiapkan juga tak mampu menahan harga saham tetap berada di atas atau setidaknya di harga IPO.
Di awal pekan bulan Mei, harga saham terus mengalami penurunan yang tajam. Bahkan harganya sampai menyentuh level terendah Rp 194/unit setelah terkena  auto reject bawah  (ARB) berjilid-jilid dalam sepekan.
Namun setelah itu harga saham  rebound  tajam. Harga saham emiten rintisan (startup) teknologi dengan status  decacorn  (valuasi US$ 10 miliar) ditutup di level Rp 304/unit pada Jumat (20/5/2022).
Nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 360,05 triliun, setara dengan Rp 40,3 triliun lebih rendah dari saat IPO atau turun 10% dari harga penawaran umum perdananya.
(trp/trp)

Sumber : www.cnbcindonesia.com

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA