Gandeng Pemodal Jepang, SMRA Yakin Laba 2019 Tumbuh Hingga 8 Persen
Thursday, June 20, 2019       15:33 WIB

Ipotnews - PT Summarecon Agung Tbk () menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp4 triliun, sejalan dengan langkah Perseroan yang telah memutuskan kerjasama dengan investor asal Jepang, PT Sumitomo Forestry Indonesia dan PT Toyota Housing Indonesia.
Menurut Direktur Utama Summarecon, Adrianto P Adhi, kerjasama dengan pemodal asing asal Jepang tersebut diyakini akan mampu mendorong pertumbuhan pendapatan dan laba bersih Perseroan di sepanjang 2019 hingga 8 persen.
"Pada 2018, Summarecon berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,6 triliun dan laba bersih sebesar Rp690,6 miliar, meskipun tantangan di industri properti sejak 2015 sampai 2018 sangat berat," kata Adrianto di Jakarta, Kamis (20/6).
Namun demikian, jelas dia, pada tahun ini terdapat peluang bisnis yang semakin terbuka, lantaran pertumbuhan ekonomi 2018 tercatat mengalami perbaikan menjadi 5,17 persen terhadap PDB dan inflasi yang terjaga di level 3,13 persen. "Selain itu, ada juga relaksasi dari Pemerintah dan Bank Indonesia terkait PPNBM dan kebijakan LTV," ujar Adrianto.
Sehingga, lanjut Adrianto, peluang di tahun ini akan dimanfaatkan dengan upaya peningkatan kualitas produk dan layanan, penyesuaian produk dengan permintaan dan kemampuan konsumen serta memperkuat portofolio bisnis yang bisa memberikan pendapatan berkelanjutan.
Dia mengungkapkan, upaya merealisasikan prospek bisnis 2019 dilakukan melalui kerja sama dengan Sumitomo Forestry untuk pengembangan proyek di Bekasi Jawa Barat. "Kerjasama ini membentuk PT Suma Sinar Fajar dengan kepemilikan kami sebesar 51 persen," ucapnya.
Selain itu, kata Adrianto, juga bekerja sama dengan Toyota Housing Indonesia untuk pembangunan perumahan di Karawang. "Untuk kerjasama ini membentuk PT Suma Toyo dengan kepemilikan Summarecon juga sebesar 51 persen," tegas Adrianto.
Di tempat yang sama, Direktur , Lidya Tijo menyebutkan, nilai investasi pada kerjasama dengan Sumitomo untuk proyek di Bekasi mencapai Rp400 miliar, sedangkan nilai investasi pada kerjasama dengan Toyota Housing untuk proyek di Karawang sekitar Rp300 miliar-Rp400 miliar.(Budi)

Sumber : admin