Gandum Berjangka CBOT Menguat, Terkatrol Kondisi Cuaca di Rusia dan China
Tuesday, May 20, 2025       13:59 WIB

Ipotnews - Gandum berjangka Chicago menguat, Selasa, di tengah kekhawatiran cuaca beku di Rusia dan kondisi kering di China dapat merusak output, tetapi membaiknya kondisi panen di Amerika Serikat membatasi keuntungan, sehingga harga tetap mendekati level terendah dalam lima tahun terakhir pekan lalu.
Harga jagung dan kedelai berjangka melorot, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Canberra, Selasa (20/5).
Kontrak gandum yang paling aktif di Chicago Board of Trade ( CBOT ) naik 0,57% atau USD3,00 menjadi USD532,00 per bushel pada pukul 13.22 WIB.
Harga gandum CBOT merosot menjadi USD506,25 pada 13 Mei, level terendah dalam lima tahun.
"Kita akan menguji ulang level terendah itu. Namun, kapan pun kita melakukannya, kita akan menemukan permintaan," kata Ole Houe, Head of Advisory Services IKON Commodities, di Sydney.
"Begitu panen di belahan bumi utara selesai, saya pikir harga akan naik lagi. Petani akan menahan gandum jika mereka tidak menyukai harganya."
Hujan di wilayah gandum Amerika Serikat meningkatkan prospek output, dan tur panen Kansas minggu lalu memproyeksikan hasil panen tertinggi sejak 2021.
Di Rusia, Rostov--wilayah penghasil biji-bijian terbesar--Senin, menjadi yang terakhir mengumumkan keadaan darurat untuk pertanian karena musim semi yang membeku.
Namun, harga ekspor gandum Rusia tetap tidak berubah pekan lalu, dengan kerusakan diperkirakan hanya sekitar 10% dari level tahun lalu.
Pada tanaman lain, kedelai CBOT turun 0,12% atau USD1,25 menjadi USD1.049,50 per bushel dan jagung melemah 0,39% atau USD1,75 menjadi USD445,75 per bushel.
Departemen Pertanian Amerika ( USDA ) mengatakan petani lokal menanam 78% tanaman jagung nasional hingga Minggu, di bawah ekspektasi sebagian besar analis. Penanaman kedelai selesai 66%, sedikit di atas sebagian besar prediksi.
Jantung pertanian Argentina dilanda hujan lebat dalam beberapa hari terakhir, mengakibatkan banjir yang meluas. Bursa biji-bijian berjangka Buenos Aires mengatakan mereka mungkin terpaksa memangkas prospek panen kedelainya. (ef)

Sumber : Admin