Gelombang Laporan Keuangan Dimulai, Wall Street Akhiri Penguatan 4 Sesi Beruntun
Wednesday, October 14, 2020       04:42 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street jatuh untuk kali pertama dalam lima hari, Selasa, karena investor bergulat dengan berita terbaru mengenai stimulus dan perawatan virus korona Amerika Serikat serta gelombang pertama laporan keuangan perusahaan.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 157,71 poin, atau 0,55% menjadi 28.679,81 karena saham Apple melemah, demikian laporan   CNBC  dan  AFP,  di New York, Selasa (13/10) atau Rabu (14/10) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 berkurang 0,63% atau 22,29 poin menjadi 3.511,93, sedangkan Nasdaq Composite Index melemah 0,1% atau 12,36 poin menjadi 11.863,90.
Indeks utama Wall Street jatuh ke posisi terendahnya sekitar pukul 14.30 waktu setempat setelah regulator Amerika menghentikan uji coba virus korona tahap akhir Eli Lilly karena masalah keamanan. Berita ini menyusul Johnson & Johnson yang menghentikan uji coba vaksin virus korona setelah "kejadian buruk" dilaporkan. Saham Eli Lilly anjlok 2,9% dan J&J merosot 2,3%.
Pengumuman tersebut juga menjadi hambatan bagi pasar yang lebih luas, kata analis Briefing.com, Patrick O'Hare.
Saham terkait perjalanan, yang sangat diuntungkan dari penemuan vaksin virus korona, mengalami penurunan sangat besar.
Kelompok ini termasuk Marriott International turun 2,5 persen, Las Vegas Sands merosot 3,0 persen, dan Booking.com melorot 3,5 persen.
Ketua DPR Nancy Pelosi, mengatakan kepada sesama anggota parlemen dalam sebuah surat bahwa proposal Gedung Putih untuk bantuan virus korona memiliki tawaran yang tidak memadai untuk masalah  healthcare . Sementara, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, Selasa mengatakan, badan legislatif itu akan memberikan suara pekan depan pada paket stimulus yang lebih kecil.
Komentar Pelosi dan McConnell muncul setelah pemerintahan Presiden Donald Trump meminta Kongres, akhir pekan lalu, untuk mengesahkan RUU bantuan virus korona senilai USD1,8 triliun karena negosiasi tentang paket yang lebih besar terus mengalami hambatan.
"Akumulasi berita negatif seputar Covid yang stabil...dan memudarnya peluang dari stimulus fiskal jangka pendek sebelum pemilu mendorong pergeseran agresif dari saham-saham siklikal dan kembali ke pertumbuhan/momentum," kata Adam Crisafulli, pendiri Vital Knowledge.
Laporan Keuangan
JPMorgan Chase melaporkan kinerja yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal ketiga. Citigroup, bank besar lainnya, juga membukukan hasil yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal sebelumnya. Anggota Dow Johnson & Johnson mencatatkan laba di atas ekspektasi analis dan menaikkan panduan laba setahun penuh.
Raksasa manajemen aset, BlackRock, melihat sahamnya melambung 3,9% setelah perusahaan melaporkan laba di atas ekspektasi analis. BlackRock juga mengatakan aset yang dikelola tumbuh menjadi USD7,81 triliun dari USD7,32 triliun pada kuartal sebelumnya.
Delta Air Lines melaporkan kerugian yang lebih luas dari ekspektasi untuk kuartal tersebut dan pendapatan anjlok 75% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Sahamnya merosot 2,7%.
Laba kuartal ketiga diperkirakan menurun secara signifikan; namun,  trader  mengharapkan kejutan ke sisi atas.
"Musim laba ini, perusahaan Amerika akan semakin dekat dengan kembalinya pertumbuhan keuntungan, yang kemungkinan terjadi pada kuartal pertama 2021," kata Ryan Detrick, Kepala Strategi Pasar LPL Financial. "Kita mungkin akan mengalami penurunan laba lagi untuk kuartal ketiga 2020, meski berpotensi hanya sekitar setengah dari kuartal terakhir."
Apple meluncurkan iPhone 5G pertamanya, Selasa. Analis Morgan Stanley, Katy Huberty, menyebut ini "acara iPhone paling signifikan dalam beberapa tahun" menjelang  event  tersebut. Saham Apple anjlok 2,7%, setelah reli 6,4% pada sesi Senin.
Disney menguat 3,2% setelah mengumumkan reorganisasi perusahaan dengan layanan  streaming  di garis depan bisnisnya. Disney mengatakan sedang memusatkan bisnis medianya ke dalam satu organisasi yang akan bertanggung jawab atas distribusi konten, penjualan iklan, dan Disney+. (ef)

Sumber : Admin