Greenback Perkasa, Harga Tembaga London Tersungkur
Tuesday, October 26, 2021       14:37 WIB

Ipotnews - Tembaga London tergelincir, Selasa, terbebani kenaikan stok yang tersedia di bursa berjangka, dan karena keperkasaan dolar membuat logam yang dihargakan dalam  greenback  itu lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,9% menjadi USD9.779 per ton pada pukul 14.21 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Hanoi, Selasa (26/10).
Sementara, kontrak tembaga Desember yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ditutup menguat 0,4% menjadi 72.000 yuan per ton.
Dolar bergerak lebih tinggi karena laporan keuangan perusahaan yang solid dan harapan perbaikan dalam hubungan perdagangan Amerika Serikat-China mengangkat sentimen.
Stok tembaga berdasarkan waran di gudang LME naik untuk sesi keempat berturut-turut menjadi 23.300 ton, sedikit rebound dari level terendah 1998 di 14.150 ton yang dicapai pada 14 Oktober, yang memicu kekhawatiran pasokan dan mendorong premi tunai LME ke rekor tertinggi atas kontrak tiga bulan
Tembaga menghadapi tekanan karena dolar menguat dan  time frame  pengetatan kebijakan Federal Reserve semakin dekat, sementara ketakutan tentang kekurangan pasokan akibat kekurangan listrik mungkin segera beralih ke kekhawatiran pelemahan permintaan, kata lembaga riset China, Antaike, dalam sebuah catatan.
Aluminium LME tercatat turun 0,5% menjadi USD2.860 per ton, seng melemah 0,8% menjadi USD3.430,50 per ton, dan nikel naik 0,4% menjadi USD20.390 per ton.
Aluminium ShFE merosot 1,8% menjadi 21.000 yuan per ton, nikel melambung 2,1% menjadi 152.600 yuan per ton, seng turun 0,4% menjadi 24.460 yuan per ton dan timah anjlok 1,2% menjadi 279.880 yuan per ton.
Premi nikel tunai LME atas kontrak tiga bulan melonjak hingga USD189 per ton, tingkat yang tidak terlihat sejak Oktober 2019, menunjukkan ketatnya pasokan, menyusul laporan Eramet tentang penurunan produksi feronikel di New Caledonia. (ef)

Sumber : Admin