Greenback Tergelincir dari Level Tertinggi Satu Bulan Jelang Keputusan The Fed
Wednesday, September 22, 2021       05:44 WIB

Ipotnews - Dolar AS sedikit melemah dari level tertinggi hampir satu bulan karena pasar global menguat, Selasa, sehari setelah  risk-off mood  yang didominasi ketidakpastian solvabilitas Evergrande China, sementara investor menunggu hasil pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve.
Setelah mencapai level tertinggi sejak 23 Agustus pada sesi Senin, dolar berada di sekitar tanda yang tidak berubah pada hari itu, secara singkat bergerak lebih tinggi karena kenaikan awal pada indeks ekuitas acuan Wall Street memudar, demikian laporan  Reuters,  di New York, Selasa (21/9) atau Rabu (22/9) pagi WIB.
Investor menantikan pengumuman kebijakan The Fed, Rabu, untuk tanda-tanda kapan bank sentral akan mulai mengurangi program pembelian obligasi besar-besaran, dalam pekan yang diisi dengan pernyataan kebijakan dari sejumlah bank sentral di seluruh dunia.
"Pasar mencoba untuk memahami bagaimana akhir  turnaround  Selasa, dan jika kita mendapati peningkatan selera risiko yang berkelanjutan, dolar akan mundur lebih banyak lagi di sini," kata Edward Moya, analis OANDA, di New York.
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,019% setelah melesat setingginya 93,455 pada sesi Senin, sementara euro melemah 0,01% menjadi USD1,1724.
Dolar AS menguat, Senin, bersama dengan mata uang  safe-haven  lainnya seperti yen dan franc Swiss, karena kekhawatiran tentang dampak dari kemungkinan  default  China Evergrande membuat pasar keuangan ketar-ketir.
Kekhawatiran itu membayangi upaya Chairman Evergrande untuk mengangkat kepercayaan pada perusahaan tersebut, Selasa, karena Beijing tidak menunjukkan tanda-tanda akan campur tangan untuk membendung efek domino di seluruh ekonomi global.
Yuan di pasar  offshore  melemah terhadap  greenback  menjadi 6,4817 per dolar.
Sebelum krisis utang Evergrande mengguncang pasar, dolar mendapatkan dukungan menjelang pertemuan The Fed pekan ini, dengan sejumlah ekonom yang disurvei dalam jajak pendapat  Reuters  memperkirakan pembuat kebijakan akan memberi sinyal ekspektasi rencana  tapering  didorong kembali ke November.
Yen Jepang menguat 0,13% versus  greenback,  menjadi 109,23 per dolar, sementara poundsterling terakhir diperdagangkan di USD1,3658, naik 0,01%.
Dolar Kanada bersiap untuk menghentikan kejatuhan tiga hari berturut-turut terhadap  greenback,  setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga, tetapi gagal memenangkan mayoritas dalam pemilihan parlemen.
Dolar Kanada naik 0,06% versus  greenback  di 1,28 per dolar. (ef)

Sumber : Admin