Harga Saham Perbankan Diprediksi Segera Bangkit
Friday, August 28, 2020       09:41 WIB

Ipotnews - Harga saham sejumlah bank kategori Buku IV merosot sepanjang periode Januari-Juli 2020. Walau demikian, pemulihan ekonomi akan memperbaiki kinerja perbankan dan mendorong kebangkitan harga saham tersebut.
Pada Kamis (27/8), Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan per Juli 2020, pertumbuhan kredit industri perbankan hanya 1,53% secara year on year (YoY). Pandemi Covid-19 yang memukul dunia usaha dan perekonomian nasional berimbas pada kinerja industri perbankan dalam penyaluran kredit.
Kondisi ini sejalan dengan kinerja saham sejumlah bank papan atas tanah air. Semua bank dengan modal inti di atas Rp20 triliun mengalami penurunan harga saham yang signifikan dibanding tahun lalu.
Mengutip data Ipotnews akhir Juli, harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk () berada di level 3.160, turun 28,18% (YTD). Harga saham PT Bank Mandiri Tbk () berada di level 5.800, turun 24,43%. Harga saham PT Bank Central Asia Tbk () berada di level 31.200, turun 6,66%, terkecil di antara bank Buku IV.
Harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk () berada di level 4.600, turun 41,4% dibanding akhir 2019. Harga saham PT Bank CIMB Niaga Tbk () berada di level 770, turun 20,21%. Harga saham PT Bank Panin Tbk () berada di level 805, turun 39,70%. Harga saham PT Bank Danamon Tbk () berada di level 2.740, turun 30,63% dibanding tahun lalu.
Kepala Riset PT Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta, mengatakan penurunan harga saham perbankan pada sepanjang tahun berjalan adalah sesuatu yang sulit dihindari. Pandemi virus korona telah memukul perekonomian nasional maupun dunia. Dunia usaha dan aktivitas ekonomi banyak terhenti akibat kebijakan pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di berbagai daerah.
Kondisi ini berimbas pada kinerja penyaluran kredit pada industri perbankan. Ini tentu sempat memunculkan kekhawatiran di kalangan investor pemegang saham. "Jadi penurunan ini ya memang wajar dalam situasi seperti tahun ini," kata Aji saat dihubungi Ipotnews, Jumat (28/8).
Namun Aji menegaskan, tren kebangkitan harga saham perbankan sudah mulai terlihat. Ini karena investor mulai mengapresiasi sejumlah kebijakan dari pemerintah dan OJK untuk menolong industri perbankan. Mulai dari kebijakan restrukturisasi kredit demi menekan risiko kredit macet di perbankan hingga menempatkan dana pemerintah di bank BUMN .
"Dana pemerintah itu wajib dileverage oleh bank BUMB menjadi tiga kali lipat dalam bentuk penyaluran kredit. Ini demi kembali menggerakkan roda perekonomian nasional. Ini semua mulai diapresiasi investor, sehingga saham perbankan mulai bangkit kembali," ujar Aji.
Data Ipotnews memang menunjukkan setelah mengalami titik terendah pada pertengahan Mei, harga saham bank besar tersebut mulai menunjukkan grafik meningkat secara perlahan - lahan hingga akhir Juli. Walaupun level harga pada akhir Juli tetap jauh dibanding akhir tahun lalu.
(Adhitya)

Sumber : Admin