Harga Minyak Naik Akibat Ekspektasi Terhadap Stimulus Fiskal AS
Tuesday, August 11, 2020       16:43 WIB

Ipotnews - Harga minyak mentah tetap melanjutkan penguatan pada Selasa sore (11/8), didukung ekspektasi seputar stimulus fiskal AS, rebound permintaan minyak di Asia menyusul pembukaan kembali aktivitas ekonomi dan pasar saham yang menguat.
Harga minyak mentah Brent bertambah 29 sen, atau 0,6% menjadi USD45,28 per barel, pada pukul 15.19 WIB. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 38 sen, atau 0,9% menjadi USD42,32 per barel, demikian laporan Reuters dari London.
Presiden AS Donald Trump men-tweet bahwa Politikus Partai Demokrat di Kongres AS ingin bertemu dengannya untuk membahas nasib RUU stimulus fiskal guna membantu ekonomi AS pulih dari dampak virus korona. Pembicaraan antara Demokrat dengan pemerintahan Trump macet pada minggu lalu.
"Kesepakatan tentang dukungan pada RUU stimulus fiskal bukanlah kesimpulan yang sudah pasti, tetapi jika kesepakatan akhirnya bisa dicapai bersama, maka saham dan minyak akan mendapatkan dorongan penguatan jangka pendek," kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM, dikutip dari Reuters.
Tanda-tanda pulihnya permintaan minyak Asia juga mendorong harga. Pada hari Minggu, CEO Saudi Aramco, Amin Nasser, mengatakan dia melihat permintaan minyak rebound di Asia karena aktivitas ekonomi mulai dibuka kembali secara bertahap.
Deflasi pabrik di China menyusut pada Juli, didorong kenaikan harga minyak global dan aktivitas industri meningkat lagi ke level sebelum virus korona, menambah tanda-tanda pemulihan di ekonomi terbesar kedua dunia itu.
Harga juga mendapat dukungan dari reli di saham Eropa yang naik dalam tiga sesi terakhir secara berturut-turut pada Selasa, karena saham produsen mobil menguat setelah keluarnya data penjualan mobil yang kuat di China.
Jumlah penumpang lalu lintas penerbangan di AS, yang terpukul parah oleh pandemi virus korona, turun 80% pada Juni lalu, dibanding tahun sebelumnya, meskipun angka resmi tetap menunjukkan jumlah tersebut masih meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan Mei lalu.
Perusahaan energi mulai mengambil kembali jutaan barel minyak dari stok darurat pemerintah AS setelah menyewa penyimpanan di fasilitas tersebut, untuk membantu mengelola kelebihan minyak mentah musim semi ini setelah permintaan energi anjlok akibat penguncian Covid-19, tutur Departemen Energi, Senin.
(Adhitya)

Sumber : Admin