Hingga Akhir Tahun Rupiah Diyakini Tetap Kisaran Rp15.000
Tuesday, November 13, 2018       10:02 WIB

Ipotnews - Peneliti Senior di Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat ( LPEM FEBUI), Febrio Kacaribu, memprediksi nilai tukar rupiah hingga akhir tahun 2018 ini akan tetap di kisaran maksimal Rp15.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Meskipun The Fed bakal kembali menaikkan suku bunga acuannya (FFR/Fed Fund Rate), nampaknya rupiah akan tetap settle di angka tersebut.
Febrio menilai nilai tukar rupiah saat ini memang memasuki keseimbangan baru yaitu di level Rp15.000an per dolar AS. Dia menegaskan tidak mungkin rupiah kembali di level Rp13.000an per dolar AS. Level Rp15.000an ini dianggap sebagai nilai fundamental bagi Indonesia di tengah kondisi global yang masih bergejolak.
Namun begitu, di tahun depan dimungkinkan akan terjadi perubahan lagi lantaran The Fed berpeluang menaikkan FFR-nya sebanyak dua kali. Di tahun ini saja potensi The Fed menaikkan FFR masih akan terjadi satu kali lagi. Hal itu diperlukan oleh pemerintah AS agar inflasi tidak melonjak terlalu tinggi di tengah pertumbuhan ekonomi AS yang membaik.
"Kami melihat cukup besar peluang di Rp15.000 (per dolar AS) atau kurang untuk akhir tahun. Bahkan sebenarnya belum akan berhenti Fed naik (FFR), di 2019 masih ada dua kali lagi, cuma memang ini normalisasi, suku bunga domestik akhirnya naik," kata Febrio kepada Ipotnews, Selasa (13/11).
Meskipun rupiah masih tertekan dan pertumbuhan ekonomi kuartal III melambat dari 5,27 persen menjadi 5,17 persen, Febrio menyatakan masih ada harapan yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan kredit perbankan yang tumbuh 12,12 persen per Oktober 2018 kemarin
"Kami melihat sentimen konsumen maupun sektor usaha tampaknya sudah mulai lebih tenang dan mudah-mudahan pilpres (pemilihan presiden 2019) nggak banyak maslaah, damai, tenang," pungkas Febrio.
(Marjudin)

Sumber : admin