Hingga Agustus 2021, PTBA Berhasil Cetak Laba Bersih Sebesar Rp3,58 Triliun
Thursday, September 23, 2021       15:19 WIB

Ipotnews - Ditopang peningkatan penjualan dan produksi batu bara PT Bukit Asam Tbk () berhasil mencetak laba bersih lebih tinggi per Agustus 2021 dibandingkan dengan tahun penuh 2020.
Menurut Suryo Eko Hadianto, Direktur Utama , perseroan selain didukung oleh lini bisnis tambang juga energi dan perkebunan sawit. Sebagai bisnis inti, pertambangan batu bara perseroan mencetak kinerja moncer. Pendapatan hingga Agustus 2021 sudah mendekati pendapatan tahun penuh 2020 sebesar Rp15,91 triliun dari realisasi tahun penuh 2020 sebesar Rp17,3 triliun.
"Laba bersih perusahaan sudah rilis di pabrik sampai dengan Agustus laba bersih mencapai Rp3,58 triliun melampaui kinerja satu tahun penuh 2020 sebesar Rp2,4 triliun," jelasnya seperti dikutip  Bisnis , Kamis (23/9).
Adapun, volume penjualan batu batu bara hingga Agustus 2021 mencapai 18,21 juta ton dengan volume produksi yang mencapai 19,6 juta ton. "Volume penjualan sampai akhir tahun bisa berkisar 30 juta ton per tahun, sementara volume produksi ekspektasi akhir tahun 31 juta ton. Lebih tinggi dari realisasi tahun penuh volume penjualan 26,1 juta ton dan produksi 24,8 juta ton pada 2020," tambah Suryo.
Untuk volume angkutan batu bara sudah mencapai 16,5 juta ton per Agustus 2021 dengan ekspektasi akhir tahun mencapai 29 juta ton lebih tinggi dari realisasi 2020 sebesar 23,8 juta ton.
Suryo juga menjelaskan saat ini tengah bertransformasi dari perusahaan penambangan batu bara menjadi perusahaan energi. Sejumlah langkah pun dilakukan dengan membentuk ekosistem tambang mulai dari penambangan, penanganan, transportasi, pengelolaan pelabuhan hingga distribusi batu bara sampai ke pengguna akhir.
Strategi bukit asam ke depan capai visi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Terdapat 4 pilar utama transformasi bisnis, pertama, membangun ekosistem batu bara, logistik, transportasi, dan operasi tambang.
Kedua, transformasi menjadi perusahaan bisnis energi dengan membentuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan mengambil alih Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara guna mendapatkan pasar yang pasti dari produksi batu baranya. Ketiga, perseroan juga mulai terjun pada bisnis kimia dasar dan produk derivatif dari batu bara. Keempat, juga meningkatkan manajemen karbon yang lebih baik. (winardi)

Sumber : Admin