Hingga Akhir September, Laba Bersih AKRA Naik 20% Jadi Rp796,99 Miliar
Tuesday, October 26, 2021       14:49 WIB

Ipotnews - Selama sembilan bulan pertama 2021, PT AKR Corporindo Tbk () membukukan laba bersih Rp796,99 miliar atau mengalami kenaikan hampir 20% dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni Rp665,41 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Jakarta, Selasa (26/10), pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang peningkatan pendapatan per 30 September 2021 sebesar 24,4% menjadi Rp17,25 triliun dari Rp13,86 triliun per 30 September 2020.
Sejalan dengan kenaikan total pendapatan itu, mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan selama sembilan bulan pertama 2021 menjadi Rp15,67 triliun dari Rp12,39 triliun di periode yang sama 2020. Maka, laba bruto hingga akhir kuartal III-2021 menjadi Rp1,58 triliun.
Sementara itu, laba usaha hingga akhir kuartal III-2021 tercatat Rp1,08 triliun atau mengalami kenaikan dibanding tahun lalu, yakni Rp917,29 miliar.
Adapun laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan untuk periode yang berakhir hingga 30 September 2021 adalah Rp1,02 triliun atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp832,49 miliar.
Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) per akhir kuartal III-2021 yang mencapai Rp187,67 miliar, maka laba periode berjalan yang dibukukan menjadi Rp836,41 miliar. Sedangkan, besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per kuartal ketiga tahun ini sebesar Rp796,99 miliar.
Per 30 September 2021, total liabilitas melonjak menjadi Rp10,34 triliun dari Rp8,13 triliun pada 31 Desember 2020. Sedangkan, total ekuitas hingga akhir kuartal III-2021 tercatat meningkat menjadi Rp10,97 miliar dari posisi per akhir Desember 2020 sebesar Rp10,56 triliun.
Menurut Direktur , Termurti Tiban, dalam surat perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lonjakan liabilitas tersebut dipengaruhi oleh peningkatan utang usaha yang berasal dari pembelian persediaan bahan bakar minyak (BBM).
"Hal ini sejalan dengan meningkatnya rata-rata harga minyak dunia, dibandingkan tahun sebelumnya," kata Termurti dalam surat tertanggal 26 Oktober 2021. (Budi/ef)

Sumber : Admin