Ipotnews - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan kembali tertekan, setelah kemarin berbalik melemah dan ditutup anjlok sebesar 1,05 persen ke level 6.410.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, secara teknikal, laju IHSG kembali melemah dan mengkonfirmasi pulled back resisten Moving Average 50 hari (MA50) dan upper bolliger bands.
" IHSG pun bergerak mengkonfirmasi false break bearish trend dengan bayang-bayang pelemahan lanjutan untuk menguji level support di kisaran 6.400-6.350," kata Lanjar, di Jakarta, Jumat (12/4).
Lebih lanjut dia mengatakan, iindikator stochastic dan RSI terkonsolidasi pada area middle oscillator, sehingga laju IHSG diperkirakan masih bergerak tertekan dengan kisaran support-resisten 6.350-6.467.
Lanjar menyebutkan, pada transaksi kemarin bursa saham Asia bergerak variatif, tercermin dari pelemahan indeks Hang Seng (0,93 persen), Shanghai (2,16 persen), Topix (0,07 persen), sedangkan penguatan terjadi pada Nikkei (0,11 persen).
Sementara itu, kemarin IHSG ditutup melemah sebesar 1,05 persen ke level 6.410, akibat tekanan indeks sektor konsumer (-1,46 persen) dan keuangan (-0,83 persen), sedangkan sektor pertambangan menguat 0,27 persen). "Investor asing tercatat  net buy  Rp546,79 miliar," ujar Lanjar.
Dengan demikian, jelas Lanjar, adanya potensi penurunan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa direspons pelaku pasar dengan mengakumulasi sembilan saham berikut:
1. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (

LSIP

)
2. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (

ICBP

)
3. PT Buyung Poetra Sembada Tbk (

HOKI

)
4. PT Bank Tabungan Negara Tbk (

BBTN

)
5. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (

TOWR

)
6. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (

ITMG

)
7. PT Medco Energi Internasional Tbk (

MEDC

)
8. PT Aneka Tambang Tbk (

ANTM

)
9. PT Vale Indonesia Tbk (

INCO

). (Budi/ef)

Sumber : Admin