Ikut Jejak Jasa Marga, CMNP Bidik Sekuritisasi Aset Paruh Pertama Tahun Ini
Wednesday, January 31, 2018       18:56 WIB

Ipotnews - PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk berencana melakukan sekuritisasi aset jalan tol pada paruh pertama tahun ini untuk memenuhi kebutuhan pendanaan pengembangan proyek jalan tol hingga 2019.
Menurut Direktur Utama , Shadik Wahono, keinginan perseroan untuk menggalang dana dari pasar modal tersebut bercermin dari keberhasilan PT Jasa Marga (Persero) Tbk () yang menerbitkan KIK-EBA berbasis sekuritisasi aset Tol Jagorawi senilai Rp2 triliun.
"Saat ini kami sedang mengkaji untuk melakukan sekuritisasi aset tol seperti Jasa Marga. Apalagi mereka sampai oversubscribe, respons pasar bagus. Sehingga, kami yakin sekuritisasi yang akan kami lakukan bisa memiliki nilai yang lebih tinggi," papar Shadik di Jakarta, Rabu (31/1).
Dia mengatakan, proses kajian sekuritisasi aset tol dalam kota milik sudah berada pada tahap penetapan peringkat dan harga. "Kami memperkirakan bisa merealisasikan sekuritisasi ini pada kuartal pertama atau kedua di tahun ini," ujar Shadik.
Dia berharap, perseroan bisa mendapatkan peringkat pada akhir Februari 2018, sehingga proses untuk merealisasikan sekuritisasi bisa terjadi pada kuartal pertama ini. "Kami sangat yakin pricing akan lebih bagus dari Jasa Marga, karena produk kami merupakan tol dalam kota dan sekitarnya," ucapnya.
Perseroan, tambahnya, akan melakukan sekuritisasi aset pada Tol Wiyoto Wiyono sepanjang 32,96 kilometer. "Pada 2018 ini kami juga akan melanjutkan pengerjaan proyek carry over dari 2017 yang masuk ke dalam kelompok Tier I," kata Shadik.
Shadik merinci, Tier I terdiri atas proyek Tol Brigif-Sawangan,, Tol Sawangan-Bojonggede, Tol Bojonggede-Salabenda, Tol Yasmin-Semplak dan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan. Nilai proyek di Tier I mencapai Rp13,57 triliun, sementara total ekuitas perseroan mencapai Rp4 triliun. "Kebutuhan dana untuk di Tier I ini mencapai Rp2,1 triliun, selebihnya akan dipenuhi dari penerbitan bond di pasar modal," tutur Shadik.
Sementara itu, jelas dia, proyek pada Tier II akan mulai dikerjakan pada tahun ini dengan kebutuhan dana mencapai Rp5,19 triliun, sedangkan pengerjaan proyek pada Tier III yang membutuhkan dana Rp2,75 triliun akan dilaksanakan pada 2019. (Budi)

Sumber : admin