Imbal Hasil US Treasury Terkatrol Harapan Stimulus, Euro Loyo
Tuesday, August 20, 2019       15:56 WIB

Ipotnews - Euro melayang di sekitar level terendah dua pekan terhadap dolar, Selasa, karena mata uang Amerika itu menguat, didorong imbal hasil US Treasury yang lebih tinggi.
Imbal hasil US Treasury bertenor 10-tahun bangkit dari posisi terendah tiga tahun, sebagian dibantu oleh prospek Jerman yang mengabaikan aturan anggaran berimbang untuk meningkatkan belanja dan langkah-langkah stimulus ekonomi yang lebih banyak oleh China.
Imbal hasil merosot pekan lalu menyebabkan inversi kurva  yield  jangka pendek dan jangka panjang, mengirim alarm ke pasar keuangan mengingat beberapa kali resesi di masa lalu kerap didahului oleh inversi kurva hasil. Kurva imbal hasil US Treasury bertenor dua tahun dan 10 tahun sedikit lebih curam pada sesi Selasa.
"Dolar lebih tinggi secara keseluruhan, mengikuti  rebound  imbal hasil surat utang. Prospek Jerman yang memulai stimulus adalah titik balik dan dolar mendapatkan kembali momentum sejak saat itu," kata Yukio Ishizuki, analis Daiwa Securities.
Indeks dolar, ukuran  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, datar di posisi 98,355 setelah melejit ke level tertinggi dua setengah minggu, yakni 98,40, pada awal sesi, demikian laporan  Reuters , di London, Selasa (20/8).
Euro juga datar di posisi USD1,1078, tetapi tidak jauh dari tingkat terendah USD1,1066 yang dicapai Jumat lalu, di tengah kekhawatiran seputar perkembangan politik di Italia.
Perdana Menteri Giuseppe Conte dijadwalkan berpidato di parlemen, Selasa petang. Dia mungkin menyerahkan surat pengunduran dirinya segera setelah itu atau malah bisa menunggu pemungutan suara formal untuk memperjelas apakah dia akan digeser oleh partai sayap kanan, League. Pemungutan suara belum dijadwalkan dan ada ketidakpastian tentang bagaimana kekacauan politik akan berakhir.
Di tempat lain, dolar yang lebih kuat mendorong pelemahan yuan di pasar  offshore  untuk menyentuh level terendah enam hari, yakni 7,0770 terhadap  greenback  pada awal sesi, sedangkan yuan di pasar  onshore  terakhir diperdagangkan netral di posisi 7,0708.
Pound turun 0,3% baik terhadap dolar dan euro, terakhir di posisi USD1,2092 dan 91,55 pence atas euro.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membuat gelombang baru dengan menulis kepada Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, Senin, dengan mengusulkan penggantian  backstop  Irlandia dengan komitmen untuk menerapkan pengaturan alternatif pada akhir periode transisi pasca-Brexit.
PM Johnson akan bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel, pekan ini, juga berencana untuk bertemu dengan Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar, September.
Fokus pasar bakal beralih ke simposium tahunan para gubernur bank sentral global yang dimulai Jumat di Jackson Hole, Wyoming. (ef)

Sumber : Admin