Imbas Perang Dagang Tekan US Treasury, Yield Obligasi RI Bakal Naik
Tuesday, December 11, 2018       09:51 WIB

Ipotnews - Analis Senior Certified Securities Analyst (CSA) Research Institute, Reza Priyambada, menilai imbas dari masih berlangsungnya perang dagang antara AS dan Tiongkok membuat pasar obligasi AS melemah. Hal ini tentu akan menjadi sentimen yang kurang baik bagi pergerakan pasar obligasi domestik hari ini, Selasa (11/12). Akibatnya imbal hasil masih berpotensi kembali meningkat.
"Diharapkan sentimen dari dalam negeri masih ada yang lebih positif sehingga mampu mengurangi potensi pelemahan tersebut. Untuk itu, tetap cermati dan waspadai terhadap sentimen yang dapat membawa pasar obligasi melemah kembali," ujar Reza kepada Ipotnews.
Dikatakannya, mereview kondisi pasar hari kemarin (Senin, 10/12), Reza menyatakan laju rupiah yang kembali melemah dan perkiraan akan kembali meningkatnya laju imbal hasil obligasi AS membuat pergerakan pasar obligasi dalam negeri masih melanjutkan pelemahannya. Aksi jual pun masih kerap terjadi seiring masih adanya kekhawatiran akan risiko global ke depannya.
"Adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri belum cukup kuat mengangkat pasar obligasi. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 7,69 bps, tenor menengah (5-7 tahun) naik 4,58 bps, dan panjang (8-30 tahun) naik 5,55 bps," kata Reza.
Menurutnya, laju pasar obligasi cenderung bergerak turun. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo 5 tahun dengan harga 91,09 persen memiliki imbal hasil 8,05 persen atau naik 0,11 bps dari sebelumnya di harga 91,48 persen memiliki imbal hasil 7,94 persen. Sementara untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo 20 tahun dengan harga 91,62 persen memiliki imbal hasil 8,38 persen atau naik 0,07 bps dari sehari sebelumnya di harga 92,25 persen memiliki imbal hasil 8,31 persen.
Pada Senin (10/12), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun 0,61 bps di level 107,92 dari sebelumnya di level 108,58. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun 0,17 bps di level 104,56 dari sebelumnya di level 104,74. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 8,08 persen dari sebelumnya di level 8,05 persen dan US Govn't bond 10Yr di level 2,839 persen dari sebelumnya di level 2,84 persen sehingga spread di level kisaran 523,7 bps lebih tinggi dari sebelumnya 520,4 bps. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,10 persen -10,12 persen. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,82 persen-11,96 persen, dan pada rating BBB di kisaran 14,25 persen-14,36 persen.
"Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi cenderung meningkat. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak di kisaran level 9,70 persen-9,75 persen," pungkas Reza. (Marjudin)

Sumber : admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA