Ipotnews - Greenback, dalam hal ini Indeks Dolar AS (DXY), mendapatkan kembali pijakan naik dan melampaui tolok ukur 105,00 pada perdagangan awal di jam perdagangan Eropa, Jumat (1/7).
Indeks diyakini akan mempertahankan kenaikan sepekan dengan baik dan meninggalkan pullback Kamis, karena tekanan jual tampaknya telah mengarah kembali ke aset terkait risiko pada akhir pekan.
Dolar, sementara itu, tetap di jalur untuk menutup minggu dengan kenaikan moderat dan berada di jarak yang sangat jauh dari puncak siklus di sekitar 105,80 yang tercatat pada 15 Juni, ditopang dimulainya kembali penghindaran risiko, kekhawatiran resesi, penurunan korektif imbal hasil obligasi AS, serta ekspektasi pengetatan lebih lanjut tidak hanya oleh The Fed, tetapi juga oleh bank sentral utama lainnya.
Di ruang data AS, pada jam perdagangan Atlantik Utara nanti malam (WIB), sektor manufaktur akan menjadi pusat perhatian terkait dengan rilis data final PMI Manufaktur Global S&P dan data Manufaktur ISM.
Hal berpengaruh di sekitar USD
Kembalinya sentimen risk-off memotivasi indeks untuk merebut kembali area di sekitar zona 105,00 meskipun imbal hasil AS terus dalam tren yang lebih rendah. Dolar, sementara itu, tetap didukung dengan baik oleh divergensi Fed vs sebagian besar bank sentral G10 (terutama ECB) yang berkombinasi dengan gejolak geopolitik, imbal hasil AS yang lebih tinggi, dan potensi "hard landing" ekonomi AS, yang semuanya mendukung dolar yang lebih kuat di bulan-bulan mendatang.
Level relevan Indeks Dolar AS
Saat berita ini ditulis, indeks naik 0,35% pada 105,05 dan penembusan di atas 105,54 (tertinggi mingguan 30 Juni) akan mengekspos 105,78 (tertinggi 2022 pada 15 Juni) dan kemudian 107,31 (tertinggi bulanan Desember 2002). Di sisi lain, pertentangan berikutnya muncul di 103,67 (terendah mingguan 27 Juni) diikuti oleh 103,41 (terendah mingguan 16 Juni) dan akhirnya 101,29 (terendah bulanan 30 Mei).(fxstreet.com)

Sumber : admin