Inflasi Amerika Mendingin, S&P 500 dan Nasdaq Catat Persentase Kenaikan Terbesar 2,5 Tahun
Friday, November 11, 2022       04:45 WIB

Ipotnews - S&P 500 dan Nasdaq melompat, Kamis, mencatat persentase kenaikan harian terbesar dalam lebih dari dua setengah tahun karena tanda perlambatan inflasi pada Oktober memicu spekulasi Federal Reserve mungkin menjadi kurang agresif dengan kenaikan suku bunga.
Saham di seluruh sektor melonjak karena data indeks harga konsumen (IHK) terbaru menyemangati investor yang khawatir bahwa kenaikan suku bunga yang sedang berlangsung dapat melumpuhkan ekonomi Amerika Serikat, demikian laporan  Reuters,  di New York, Kamis (10/11) atau Jumat (11/11) pagi WIB.
Sejumlah saham unggulan Wall Street yang terpukul sepanjang 2022 adalah di antara emiten yang membukukan kinerja terkuat, Kamis, dengan Nvidia meroket sekitar 14%, Meta Platforms melambung 10% dan Alphabet melesat 7,6%.
Data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat menunjukkan angka IHK tahunan di bawah 8% untuk pertama kalinya dalam delapan bulan.
"Ini adalah sesuatu yang sangat penting," kata King Lip, Chief Strategist Baker Avenue Asset Management di San Francisco. "Kita sudah menyebut puncak inflasi selama beberapa bulan terakhir dan sangat frustrasi karena ternyata tidak muncul dalam data tersebut. Untuk pertama kalinya, itu benar-benar muncul dalam data tersebut."
Meningkatnya kekhawatiran resesi memukul Wall Street tahun ini. S&P 500 tetap merosot sekitar 17% tahun ini, dan berada di jalur penurunan tahunan terbesar sejak 2008.
Data inflasi tersebut mendorong trader untuk menyesuaikan spekulasi kenaikan suku bunga, dengan kemungkinan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Desember, daripada kenaikan 75 basis poin, melonjak menjadi sekitar 85% dari 52% sebelum data itu dirilis, menurut alat FedWatch CME.
Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, dan Presiden Fed Dallas, Lorie Logan, menyambut baik data inflasi terbaru, tetapi memperingatkan bahwa pertarungan dengan kenaikan harga masih jauh dari selesai.
Amazon.com Inc melesat lebih dari 12% setelah  Wall Street Journal  melaporkan bahwa raksasa e-commerce itu sedang meninjau unit bisnis yang tidak menguntungkan guna memangkas biaya.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup melonjak 5,54% atau 207,80 poin menjadi 3.956,31 poin.
Nasdaq Composite Index melejit 7,35% atau 760,97 poin menjadi 11.114,15, sementara Dow Jones Industrial Average meroket 3,70% atau 1.201,43 poin menjadi 33.715,37.
Semua 11 indeks sektor S&P 500 menghijau, dipimpin teknologi informasi, menguat 8,33%, diikuti kenaikan 7,74% di real estat.
Indeks semikonduktor Philadelphia melonjak 10,2%, memotong kerugiannya pada 2022 menjadi sekitar 32%.
Indeks volatilitas CBOE , juga dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, jatuh ke level terendah hampir dua bulan sekitar 23 poin.
Beberapa investor mendesak kehati-hatian bahwa reli Kamis mungkin berlebihan.
"Pasar - seperti yang terjadi beberapa kali tahun ini - sangat bersemangat untuk memperdagangkan 'pembalikan arah Fed'...tetapi kami pikir pasar sedikit lebih maju berdasarkan satu data," kata Zach Hill, Head of Portfolio Management Horizon Investments di Charlotte.
Indeks PHLX Housing melambung 10,3% ke level tertinggi sejak Agustus setelah jatuh tahun ini karena kekhawatiran tentang tingkat hipotek yang lebih tinggi mengurangi keterjangkauan.
Rivian Automotive Inc melonjak 17,4% setelah pabrikan kendaraan listrik itu melaporkan kerugian yang lebih kecil dari perkiraan, jumlah pre-order yang lebih tinggi dan menegaskan kembali prospek produksi setahun penuh.
Dow sekarang pulih sekitar 17% dari penutupan terendah pada 30 September, dan tetap turun sekitar 9% dari rekor penutupan tertinggi pada awal Januari.
Volume di bursa Wall Street sangat berat, dengan 14,9 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan rata-rata 11,9 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya. (ef)

Sumber : Admin