Inflasi AS Tekan Dolar, Rupiah Berotot ke Rp14.117
Thursday, October 14, 2021       16:49 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.117 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (14/10) sore. Mata uang Garuda menguat 100 poin atau 0,7 persen dibandingkan Rp14.217 per dolar AS pada Rabu (13/10).
Begitu juga dengan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.155 per dolar AS atau menguat dari Rp14.221 per dolar AS pada Rabu kemarin.
Di jajaran mata uang Asia, rupiah menguat bersama won Korea Selatan 0,59 persen, dolar Singapura 0,3 persen, ringgit Malaysia 0,19 persen, peso Filipina 0,14 persen, rupee India 0,11 persen, baht Thailand 0,05 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.
Namun, yuan China melemah 0,09 persen dan yen Jepang minus 0,16 persen dari dolar AS. Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak bersandar di zona hijau.
Dolar Australia menguat 0,5 persen, rubel Rusia 0,46 persen, dolar Kanada 0,42 persen, franc Swiss 0,42 persen, poundsterling Inggris 0,38 persen, dan euro Eropa 0,16 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah pada hari ini terjadi karena inflasi AS naik 0,4 persen pada September 2021.
Selain itu, tingkat imbal hasil (yield) surat utang AS, US Treasury tenor 10 tahun juga turun dari kisaran 1,6 persen ke 1,54 persen.
"Dolar AS jatuh dari level tertinggi satu tahun karena imbal hasil US Treasury yang lebih lama turun setelah data inflasi AS menunjukkan harga naik," ungkap Ibrahim.
Di sisi lain, pasar keuangan kembali menanti keputusan bank sentral AS, The Federal Reserve mengenai kebijakan pengurangan likuiditas atau tapering. Begitu juga dengan kebijakan tingkat suku bunga acuan yang akan segera dirilis.

Sumber : CNNINDONESIA.COM