Inflasi RI 2025 Diprediksi Berada Pada Kisaran 1,5%-3,5%
Thursday, January 02, 2025       14:11 WIB

Ipotnews - Inflasi Indonesia pada 2025 diprediksi berada pada kisaran 1,5%-3,5% dengan kenaikan PPN barang mewah sebesar 12% dan kenaikan harga BBM nonsubsidi mulai 1 Januari 2025 sebagai pendorong Utama.
"Ini (kenaikan PPN dan hara BBM) membuat inflasi bulanan diperkirakan akan tetap meningkat secara bertahap pada Januari-April 2025," ungkap ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk (), Hosianna Evalita Situmorang dalam keterangan tertulis, Kamis (2/1).
Kenaikan inflasi tahun ini juga diperkirakan didorong oleh kenaikan konsumsi selama libur Imlek dan Ramadhan. "Namun kami melihat inflasi tahunan 2025 diperkirakan tetap berada dalam kisaran target pemerintah sebesar 2,51%," ujar Anna.
Meskipun inflasi domestik rendah, Anna memperkirakan Bank Indonesia akan tetap berhati-hati, sehingga memprioritaskan stabilitas mata uang rupiah. "Pelaku pasar menantikan Pertemuan FOMC pertama pada tanggal 28-29 Januari dan pelantikan pemerintahan Trump yang kedua pada tanggal 20 Januari," jelas Anna.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk () mencatat tingkat inflasi bulanan (mom) pada bulan Desember 2024 sebesar 0,44%, sehingga inflasi tahunan turun menjadi 1,57% tahun-ke-tahun (YoY). Pendorong utama inflasi adalah kenaikan harga kelompok bahan pangan yang mudah berubah (volatile food), seperti telur ayam ras, cabai merah, dan ikan segar.
Sebaliknya, harga tiket pesawat yang lebih rendah berkontribusi terhadap penurunan inflasi sebesar -0,01% MoM. Harga beras naik sebesar 0,1%, dan harga emas perhiasan mengalami kenaikan sebesar 0,35%, menjadikan inflasi inti sebagai kontributor tertinggi terhadap angka inflasi secara keseluruhan.
"Harga yang diatur pemerintah lebih rendah dibandingkan bulan November 2024, sementara inflasi inti tetap tidak berubah," tambah Anna.
Pada tahun 2024, inflasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tingginya base effect kenaikan harga pangan, khususnya volatil food pada tahun 2023 dan paruh pertama tahun 2024 yang membuat inflasi tahunan tetap rendah.
Permintaan musiman di sekitar musim liburan juga memberikan kontribusi, tercermin dari kenaikan PMI Manufaktur Indonesia menjadi 51,2 pada bulan Desember, yang menunjukkan ekspansi ekonomi setelah lima bulan mengalami kontraksi.
Langkah pemerintah seperti diskon listrik sebesar 50% untuk 81,4 juta rumah tangga mulai Januari 2025 hingga Februari 2025 dan bantuan sosial beras 10 kg pada Januari dan Februari diharapkan dapat meredam inflasi.(Adhitya)

Sumber : admin