Inilah Strategi Bisnis MEDC Untuk Dongkrak Kinerja Tahun Ini
Sunday, May 24, 2020       19:01 WIB

Ipotnews - Tahun ini PT Medco Energi Tbk () telah menyiapkan sejumlah target bisnis untuk mendongkrak kinerjanya. Adapun perseroan menargetkan mampu memproduksi minyak dan gas sebesar 100  milion barrel oil of equivalent per day  (mboepd) - 105 mboepd untuk tahun ini.
juga menargetkan biaya tunai per unit untuk minyak dan gas berada di bawah level US$ 10 per boe. Sementara untuk alokasi belanja modal, bakal menggelontorkan belanja modal dengan total di bawah US$ 240 juta.
Mengacu laporan seperti dikutip investor update, memutuskan memangkas belanja modal yang semula sebesar US$340 juta menjadi hanya sebesar US$240 juta.
Dari total US$ 240 juta capex hasil revisi, sebesar US$180 juta diantaranya dialokasikan untuk segmen minyak dan gas, sedangkan US$60 juta untuk segmen kelistrikan (power).
Lebih rinci, dari total capex di segmen minyak dan gas, sebanyak US$117 juta diantaranya digunakan untuk proyek PSC, US$21 juta untuk proyek non-PSC, dan US$42 juta untuk biaya eksplorasi.
Menurut Roberto Lorato, CEO tahun 2020 menjadi tahun menantang bagi perseroan. Sebab, emiten ini menghadapi penyebaran global Covid-19 dan jatuhnya harga minyak.
"Respons cepat yang Medco Energi lakukan dalam menghadapi tantangan baru ini adalah penerapan protokol ketat untuk memastikan kesejahteraan pekerja kami, serta penangguhan dan efisiensi pengeluaran sebesar lebih dari US$200 juta untuk menjaga kas dan mendukung neraca Perusahaan," tulis Roberto dalam rilis resmi di lama Bursa Efek Indonesia, baru-baru ini.
juga berencana menggelar aksi korporasi, yakni menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 7,5 miliar saham melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue dengan nilai nominal Rp25 per saham.
Seluruh dana segar yang diperoleh dari right issue ini (setelah dikurangi biaya pengeluaran lainnya) akan digunakan sebagai modal kerja dan/atau anak usahanya.
Setiap pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk memesan saham baru dalam right issue ini nantinya akan mengalami dilusi maksimum 29,5%. Adapun rencana ini akan digulirkan pada Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) pada bulan Juni 2020.
Melansir data seperti dikutip KONTAN, kinerja masih mengalami tekanan sepanjang 2019. Emiten minyak dan gas ini membukukan kerugian bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 27,34 juta. Namun, jumlah ini membaik dibanding kerugian tahun 2018 yang mencapai US$ 51,3 juta.
Meski masih membukukan kerugian, berhasil meningkatkan pendapatannya sepanjang 2019 lalu. mengempit penjualan dan pendapatan bersih senilai US$ 1,43 miliar, naik 18,06% dibandingkan dengan capaian pendapatan tahun sebelumnya yang hanya US$ 1,21 miliar. (winardi)

Sumber : Admin