Investasi Properti Asia-Pasifik Berpotensi Catatkan Rekor Tertinggi Baru Tahun Depan
Thursday, October 14, 2021       17:04 WIB

Ipotnews - Aktivitas investasi properti di Asia-Pasifik bergerak menuju rekor tertinggi tahun depan. Kepercayaan investor mulai kembali di tengah pemulihan ekonomi pandemi Covid-19.
Kosultan real estat internasional, Knight Frank menyebutkan, kawasan ini akan melihat volume investasi tumbuh hingga sepertiga, sebagian besar didorong oleh munculnya kembali minat manajer investasi AS dan perusahaan ekuitas swasta untuk perkantoran.
 Active Capital Report , yang melacak tren dalam investasi real estat internasional, Knight Frank mengatakan Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, dan Belanda akan menjadi tujuan utama untuk investasi lintas negara pada tahun 2022.
"Kebangkitan arus investasi ke real estat, mencapai rekor pra-pandemi di sektor-sektor utama termasuk perkantoran, logistik dan perumahan, menandakan kembalinya kepercayaan investor," ungkap laporan yang dirilis pada hari Rabu, yang melacak aliran dana di 286 kota.
Menurut Colliers, volume transaksi di seluruh Asia-Pasifik telah melampaui USD160 miliar dalam tiga kuartal pertama tahun ini (termasuk kesepakatan kontrak),. Angka tersebut secara signifikan lebih tinggi dari tahun lalu, naik 14 persen dari rekor sebelumnya pada 2019.
"Kita berada di jalur yang tepat untuk mencatat rekor tahun 2021," kata Terence Tang, direktur pelaksana pasar modal dan layanan investasi untuk Asia di Colliers, seperti dikutip  South China Morning Post , Kamis (14/10).
Tang mengatakan, pertumbuhan investasi dihasilkan oleh sejumlah pendorong baru, termasuk peningkatan aktivitas di sektor korporasi, lonjakan volume kelompok aset alternatif dan pertumbuhan yang kuat di sektor logistik.
"Volume investasi pada tahun 2021 kemungkinan akan 15 hingga 20 persen lebih tinggi di Asia-Pasifik, karena sebagian besar ekonomi secara bertahap pulih.Kami memperkirakan tahun 2022 akan menjadi lebih kuat karena arus perdagangan semakin meningkat, pembatasan perjalanan dibatalkan dan sentimen konsumen menjadi positif lebih kuat," kata Regina Lim, kepala riset pasar modal untuk Asia-Pasifik di JLL.
Faktanya, pada kuartal ketiga tahun ini, volume investasi di Eropa, Timur Tengah dan Afrika ( EMEA ), dan AS melonjak ke level mendekati rekor karena pemerintah menjadi lebih agresif dalam membuka ekonomi mereka daripada Asia, Lim menambahkan.
"Kami pikir tren serupa dapat terjadi di Asia pada kuartal mendatang," ujar Lim.
Permintaan asing untuk properti Asia telah bangkit kembali dari awal tahun ini.
Senin lalu, AXA IM Alts, pemimpin global dalam investasi alternatif dengan pengelolaan aset USD163 miliar, mengumumkan akuisisi portofolio dua aset residensial di Osaka, Jepang, dari PGIM Real Estate Japan senilai 10,6 miliar yen.
CapitaLand yang berbasis di Singapura membeli Data Centre Campus Minhang di Shanghai seharga USD566,6 juta, menurut laporan investasi Savills pada kuartal kedua.
"Hasil dari laporan [Active Capital] tahun ini adalah sinyal respon dari pemulihan berkelanjutan di kawasan ini, terkait dengan kebangkitan investasi lintas negara global ke dalam real estat," kata Neil Brookes, kepala pasar modal global di Knight Frank.
"Ketika dunia bergerak ke fase berikutnya dari kehidupan dengan pandemi, kita bisa melihat efek 20-an yang menderu untuk real estat pada tahun 2022." (South China Morning Post)

Sumber : admin